Analisis Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi Di Wilayah Karisidenan Besuki Tahun 2011- 2019
Abstract
Kemajuan pembangunan ekonomi adalah suatu siklus multidimensi yang
mencakup sebagian besar perubahan sentral dalam struktur sosial, perspektif
masyarakat, dan publik yang mengarah pada percepatan pembangunan, berkurangnya
disparitas, dan berkurangnya kebutuhan. (Todaro danSmith, 2006). Dimana dalam
pembangunan ekonomi menjadikan suatu indikasi atau faktor penentu bahwa
perkembangan perekonomian di suatu wilayah atau daerah mengalami perkembangan
secara terus–menerus demi mewujudkan suatu perubahan perekonomian yang ada pada
masa yang akan datang. Serta pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses
di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada di
wilayah tersebut dan membentuk suatu pola kerjasama antara pemerintah daerah
dengan sector-sektor yang lain untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Konsep pada suatu konvergensi sendiri dalam perekonomian setidaknya
mencakup dua aspek yaitu konvergensi pendapatan dan konvergensi dalam siklus
bisnis. Kedua konsep tersebut secara teoritis dan empiris memiliki perbedaan.
Terjadinya konvergensi pendapatan antar wilayah atau negara belum tentu menjamin
adanya konvergensi siklus ekonomi dalam waktu yang sama, demikian sebaliknya.
Salah satu pengujian secara empirik diperlukan untuk mengetahui apakah beberapa
wilayah atau negara memiliki karakteristik konvergensi pendapatan dan siklus bisnis
pada perekonmian di wilayahnya. Secara teori dengan adanya suatu interaksi ekonomi
yang mengarah pada kesenjangan antar wilayah atau negara akan mengarahkan pada
kondisi yang konvergensi (Viner, 1950).
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
yang digunakan untuk menilai kesejahteraan penduduk antardaerah walaupn tidak
sepenuhnya dapat mengambarkan kesejahteraan rakyat karena daerah yang PDRB
besar namun sebagian besar masyarakat masih dalam kondisi tidak berdaya. Wilayah
kaya aset dapat menghasilkan PDRB yang lebih penting.
Provinsi Jawa Timur merupakan suatu provinsi dengan PDRB dengan tingkat
pendapatan yang besar, namun didalam itu semua ada beberapa kabupaten di daerah
Jawa Timur yang memiliki PDRB rendah atau terdapat beberapa wilayah di Jawa
Timur yang masih tertinggal. Wilayah Karesidenan Besuki merupakan suatu wilayah
yang terdapat diJawa Timur bagian timur pulau Jawa. Wilayah Karisidenan Besuki ini
terdiri dari empat kabupaten diantaranya Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi,
Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso. Dimana dalam wilayah Eks
Karisidenan Besuki ini terdapat dua wilayah yang tertinggal diantaranya wilayah
tertinggal yaitu Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Dalam pemilihan
fokus penelitian ini dikarenakan adanya status daereh tertinggal khususnya pada dua
kebupaten di wilayah karisidenan besuki seperti tertuang dan juga ditetapkan sebagai
daerah tertinggal sesuai dengan Perpres 131 tahun 2015, tentang penetapan daerah
tertinggal Tahun 2015-2019, Perpres tersebut menyebut kriteria daerah tertinggal
berdasarkan perekonomian masyarakat, sumber daya manusia (SDM), sarana dan
prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
Namun pada akhir tahun 2019 Presiden Jokowi melepas status daerah tertinggal
khususnya untuk 2 wilayah di besuki yaitu situbondo dan juga bondowoso yang
tertuang dalam Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi nomer 79 tahun 2019 tentang Penetapan Kabupaten Daerah Tertinggal
yang Terentaskan Tahun 2015-2019. Maka dari itu penelitian ini juga bertujuan untuk
melihat dan membandingkan pertumbuhan perekonomian pada dua wilayah tersebut
apakah terjadi suatu peningkatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan cepat atau
melambat untuk menyusul daerah yang telah maju khususnya di wiliyaha karisidenan
besuki yaitu Jember dan Banyuwangi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah terjadi konvergensi
pertumbuhan ekonomi diwilayah karisidenan besuki tahun 2011-2019 dan mengukur
seberapa lama waktu yang ditubuhkan untuk mencapai pada tingkat konvergen yang
dianalisa melalui variabel PDRB riil, tenaga kerja, dan juga investasi. Metode analisis
data pada penelitian ini menggunakan analisis konvergensi dan regresi data panel untuk
mencari hasil dari penelitian ini.
Hasil dari pada penelitian ini bahwasannya pada wilayah karisidenan besuki
pada tahun 2011-2019 tidak mengalami konvergensi baik konvergensi absolut maupun
konvergensi kondisional.