ANALISIS POLA KEMISKINAN NELAYAN KAWASAN PESISIR PANCER DI KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Kemiskinan merupakan fenomena masyarakat yang hingga sampai saat ini
masih menjadi perdebatan yang belum menemukan kesepakatan. Berbagai
masalah kemiskinan yang terjadi pada dasarnya memiliki akar yang berbeda
antara satu daerah dengan daerah yang lain, hal ini disebabkan karena masingmasing
daerah mempunyai potensi wilayah dan karakteristik dari masyarakat di
daerahnya masing-masing. Secara umum tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pola kemiskinan dan faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan
pola kemiskinan serta mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan nelayan di
Kawasan Pesisir Pancer Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi empat tahap
utama, yaitu tahap persiapan, tahap kajian, tahap penelitian lapangan, tahap
kegiatan inventarisasi dan analisis data. Teknik analisis data dengan menggunakan
analisis Indeks Gini dan Kurva Lorenz.
Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu,
Kegiatan utama masyarakat di Pesisir Pancer adalah melaut (menangkap ikan),
sebagian besar penduduk menggantungkan pekerjaannya sebagai nelayan. Secara
umumnya nelayan di Kawasan Pancer tidak memiliki modal untuk pengembangan
usaha, tekhnologi dalam penangkapan, masih menggunakan perahu/kapal yang
sudah sehingga daya jelajah dalam penangakapan sangat terbatas. Adapun sifat
dari pendapatan hasil melaut adalah tidak tetap, karena penghasilan yang
diperoleh nelayan setempat bergantung pada musim, cuaca terhadap kegiatan
menangkap ikan. Sehingga tak jarang pada musim-musim tertentu mereka tidak
memperoleh ikan. Hasil analisis rasio gini dan kurva lorenz menunjukkan bahwa distribusi
pendapatan yang terjadi pada nelayan di kawasan pesisir pancer menunjukkan
ketidakmerataannya karena 20% nelayan berpendapatan terendah hanya menerima
3,9% dari total pendapatan nelayan, 20% nelayan berpendapatan rendah hanya
menerima 7,1% dari total pendapatan nelayan, 20% nelayan berpendapatan
sedang hanya menerima 9,5% dari total pendapatan nelayan, 20% nelayan
berpendapatan tinggi hanya menerima 27,8% dari total pendapatan nelayan, dan
20% nelayan berpendapatan tertinggi hanya menerima 51,6% dari total
pendapatan nelayan.
Collections
- MT-Science of Economic [204]