Profil Kreativitas Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Balok ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin
Abstract
Pendidikan sudah seharusnya berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Untuk itu pemerintah selalu mengupayakan inovasi-inovasi demi kemajuan dunia pendidikan, salah satunya yaitu perubahan kurikulum. Berdasarkan kurikulum 2013, kurikulum tersebut mengisyaratkan bahwa pentingnya kreativitas, aktivitas kreatif dan pemikiran (berpikir) kreatif dalam pembelajaran matematika. Di dalam matematika banyak keterampilan yang dapat dibentuk seperti pemikiran yang logis, sistematis, kritis, analitis, dan kreatif. Kreativitas sangat penting bagi kehidupan manusia jika ditinjau dari aspek manapun. Kreativitas merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kreativitas siswa SMP Islam Kasiyan kelas IX A dalam menyelesaikan soal balok yang ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Diharapkan hasil dari penelitian ini bisa menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas SDM khusunya di sekolah-sekolah di daerah Kabupaten Jember.
Kemampuan kreatif siswa dapat dinilai dengan beberapa kriteria, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan wawancara. Subjek yang dipilih adalah siswa kelas IX A SMP Islam Kasiyan dengan jumlah total 23 siswa, tetapi yang mengikuti tes soal kreativitas hanya sebagian yaitu 13 siswa dengan 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kreativitas yang terdiri dari 2 soal uraian dan pedoman wawancara yang divalidasi oleh 2 validator. Pengambilan data soal tes kreativitas dilakukan secara Luring(luar jaringan) pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 hari Kamis 10
ix
Desember 2020 pukul 10:00 WIB saat itu mereka sedang melaksanakan ujian semester dan saya memberikan soal tes kreativitasnya setelah selesai melaksanakan ujian semester, sedangkan wawancara dilakukan secara daring.
Dalam penelitian ini analisis data hasil tes dan wawancara yang telah dilakukan seperti berikut, siswa bisa dikatakan kefasihan, jika ia lancar dalam menyelesaikan masalah dan bernilai benar. Untuk indikator fleksibilitas, siswa bisa dikatakan fleksibilitas, jika ia mampu meyelesaikan lebih dari satu cara dan bernilai benar. Pada indikator kebaruan, siswa bisa dikatakan kebaruan, jika ia mampu menunjukkan penyelesaian yang berbeda dan bernilai benar. Jika dari hasil jawaban siswa menunjukkan ia mampu menyelesaikan masalah dengan lancar, tetapi pada hasil akhirnya salah maka siswa tersebut tidak bisa dikatakan kefasihan dan jika hasilnya benar, tetapi ia tidak dapat menyelesaikan dengan lancar maka ia tidak memenuhi kefasihan dan untuk indikator yang lainnya juga seperti itu.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada siswa kelas IX A SMP Islam Kasiyan dari hasil lembar jawaban dan wawancara terhadap siswa, didapatkan siswa laki-laki dengan kode SL1 dan SL3 pada soal nomor 1, diperoleh siswa mampu menunjukkan kefasihan, dimana siswa tersebut lancar menyelesaikan masalah dan bernilai benar serta dalam wawancara ia mampu menjelaskan maksud dari soal tersebut dengan lancar. Untuk soal nomor 2, siswa SL1 dan SL3, mampu memenuhi ketiga indikator kreativitas yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan dimana ia mampu menyelesaikan masalah dengan lancar dan bernilai benar, mampu menyelesaikan lebih dari satu cara dan bernilai benar, serta mampu menyelesaikan masalah dengan cara/posisi yang berbeda dan bernilai benar. Untuk siswa dengan kode SL2 pada soal nomor 1 dan nomor 2, diperoleh siswa tersebut tidak bisa memenuhi indikator kreativitas, dimana dari hasil jawabannya menunjukkan ia kurang menguasai materi balok sehingga tidak bisa menuliskan rumus dari balok, tidak bisa memahami maksud soal dengan baik, tidak lancar dalam menyelesaikan masalah. Pada saat wawancara, ia juga tidak bisa menyebutkan rumus dari volume balok. Dari hasil pembahasan tersebut, diketahui bahwa dari ketiga siswa laki-laki terdapat satu siswa laki-laki yang tidak dapat
x
memenuhi ketiga indikator kreativitas dan untuk kedua siswa laki-laki dengan kode SL1 dan SL2 hanya mampu memenuhi indikator kefasihan. Siswa perempuan cenderung dapat memahami soal dengan baik, mampu menguasai konsep materi balok, lancar dalam menuangkan gagasannya, mampu menghasilkan lebih dari satu cara yang tidak seragam dan bernilai benar, serta memberikan jawaban yang berbeda dari siswa yang lain. Dari ketiga siswa perempuan tersebut, terdapat satu siswa perempuan yang mampu memenuhi ketiga indikator kreativitas dalam mengerjakan soal nomor 1 dan 2. Berdasarkan data yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa siswa perempuan mampu memenuhi ketiga indikator kreativitas yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Hasil penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febryana (2018) dimana hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa siswa perempuan ada yang memenuhi ketiga indikator kreativitas daripada siswa laki-laki yang hanya memenuhi satu indikator kreativitas.