METAFOR PADA MANTRA MERIAS PENGANTIN DI JEMBER
Abstract
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa berdasarkan segi
sintaksisnya, bentuk-bentuk metafor pada mantra merias pengantin dikategorisasikan
menjadi : 1) metafor kata, 2) metafor frasa, 3) metafor kalimat, dan 4) metafor
wacana. Pada metafor kata dikategorisasikan menjadi dua, yakni metafor nomina dan
metafor verba. pada metafor frasa hanya terdapat satu jenis frasa yaitu metafor frasa
nominal. Makna metafor pada mantra merias pengantin antara lain: 1) makna sifat, 2)
makna keindahan, 3) makna kecantikan, 4) makna permohonan, dan 5) makna
keyakinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada metafor nomina maknanya
mengacu pada makna keindahan dan kecantikan, sedangkan pada metafor verba
maknanya mengacu pada makna sifat. Metafor frasa maknanya mengacu pada makna
keindahan, pada metafor kalimat maknanya mengacu pada makna permohonan,
sedangkan metafor wacana maknanya mengacu pada makna keyakinan.
Kesimpulan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk metafor yang paling dominan
adalah metafor kalimat sebanyak 30 kalimat, Metafor lebih jelas dan mudah dipahami
maknanya dengan adanya metafor kalimat. Hal tersebut memberikan daya sugesti
baik kepada perias maupun calon pengantin. Makna metafor diklasifikasikan menjadi
(1) makna pengkarakteran, (2) keindahan, (3) kecantikan, (4) permohonan, dan (5)
keyakinan. Makna mantra merias pengantin lebih mudah dipahami dengan adanya
metafor. Pemahaman makna mantra akan memberikan daya sugesti yang kuat
terhadap keampuhan mantra, sehingga menambah rasa percaya diri pengantin. Saran
hasil penelitian ini antara lain (1) Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan sebagai bahan pengayaan bidang
kebahasaan khususnya majas, (2) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
penelitian lanjutan dalam ruang lingkup yang lebih luas, (3) Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang ilmu
kebahasaan dan sastra sekaligus merupakan salah satu syarat kelulusan Strata Satu
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.