NILAI KULTURAL PUJIAN SALAT LIMA WAKTU DALAM MASYARAKAT JAWA DI SONGGON-BANYUWANGI
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam pujian salat lima waktu
terdapat nilai luhur, yaitu nilai kultural. Nilai kultural tersebut antara lain nilai
religiusitas, nilai kehidupan pribadi, dan nilai sosial. Nilai religiusitas meliputi: (1)
keimanan manusia terhadap Tuhan, (2) keteringatan manusia terhadap sifat Tuhan,
(3) ketaatan manusia terhadap firman Tuhan, dan (4) kepasrahan manusia terhadap
kekuasaan Tuhan.
Nilai kehidupan pribadi meliputi: (1) kerelaan/ keikhlasan, (2) kerja keras dan
“narimo”, dan (3) keseimbangan mental. Nilai sosial meliputi: (1) bakti „berbakti‟
kepada orang tua, (2) saling menghormati, (3) kebersamaan atau perasaan senasib.
Sedangkan fungsi pujian salat lima waktu antara lain: (1) media pendidikan religi
bagi anak, (2) sebagai media pendidikan sosial, dan (3) integrasi sosial.
Berdasarkan temuan penelitian disarankan: 1) bagi pemerhati folklor, hasil
penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi untuk menambah wawasan, khususnya
tentang nilai kultural yang meliputi nilai religiusitas, nilai kehidupan pribadi, dan
nilai sosial, serta fungsi pujian salat lima waktu; 2) bagi pengajar khususnya guru
Bahasa Indonesia, disarankan untuk dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
alternatif materi pembelajaran Bahasa Jawa di SD dan SMP di daerah Jawa Timur
khususnya; 3) bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian serupa, disarankan
untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam pada objek yang sama dalam kajian
yang berbeda atau objek yang berbeda dalam kajian yang sama.