Show simple item record

dc.contributor.advisorWILANTARI, Regina Niken
dc.contributor.advisorISTIYANI, Nanik
dc.contributor.authorPRASTIKA, Novita Candra
dc.date.accessioned2021-03-31T05:22:50Z
dc.date.available2021-03-31T05:22:50Z
dc.date.issued2020-10-07
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103762
dc.description.abstractPertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat dilihat dari kemajuan dan kestabilan perekonomian. Perkonomian dapat dikatakan stabil ketika tidak terjadi penurunan atau peningkatan terus menerus (kondisi ideal) dan variabel ekonomi mengalami fluktuasi terutama pada harga komoditas dan pendapatan bergerak dalam kondisi wajar (Putong,2013:280). Untuk memajukan dan mestabilkan perekonomian dalam suatu negara, diperlukan sektor keuangan sebagai intermediary function (Miskhin,2008). Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan pendalaman pada sektor keuangan (Bradl, 2004), Pendalaman pada sektor keuangan dapat menurunkan ketergantungan pada tabungan asing. Karena sektor keuangan dapat memobilisasi tabungan masyarakat untuk dijadikan sumber alternatif pendanaan selama terjadi krisis. Maka dengan adanya kegiatan produktif pada sektor keuangan menyiratkan bahwa rasio financial deepening pada suatu negara mengalami peningkatan (Uli,2007). Financial deepening pada sektor keuangan menjadi salah satu faktor penting di dalam pertumbuhan ekonomi. Financial deepening dapat diukur dengan kredit perbankan, jumlah uang beredar dan tabungan domestik dengan tujuan pertumbuhan ekonomi. Hubungan kredit perbankan dan pertumbuhan ekonomi saling stimulan (Nangarumba,2016). Kredit perbankan menumbuhkan gairah usaha dan investasi. Sejalan dengan kredit perbankan, jumlah uang beredar berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak orang yang bertransaksi secara tidak langsung jumlah uang yang beredar semakin banyak, maka pergerakan perekonomian semakin pesat. Dan tabungan domestik memiliki hubungan sebab akibat dengan pertumbuhan ekonomi.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial deepening yang diukur dengan rasio jumlah uang beredar, rasio kredit perbankan dan rasio tabungan domestik terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini antara lain: teori pertumbuhan ekonomi, teori permintaan uang, konsep kredit, teori tabungan, teori pendalaman keuangan, teori sistem keuangan. Serta hubungan antara variabel ( rasio jumlah uang beredar, rasio kredit perbankan, rasio tabungan domestik) terhadap pertumbuhan ekonomi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ECM (Error Correction Model) serta obyek penelitian dilakukan di Indonesia pada tahun 2008-2018. Penggunaan metode ECM dalam penelitian ini tentunya harus dilakukan melalui beberapa tahapan. Untuk metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua yakni metode ECM. Di mulai dengan pengujian stationer, kointegrasi, pengujian ECM jangka panjang, pengujian ECT, pengujian ECM jangka pendek dan di akhiri dengan uji asumsi klasik seperti uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas dan uji normalitasen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries160810101115;
dc.subjecteconomic growthen_US
dc.subjectratio money Supplyen_US
dc.subjectratio credit Banken_US
dc.subjectratio domestic savingen_US
dc.subjectECMen_US
dc.titleAnalisis Financial Deepening Terhadap Pertumbuhan Ekonomi DI Indonesia Skripsi Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Pembangunan(s1) Dan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi0810101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record