EVALUASI PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL(BLBU) PADA KELOMPOK TANI DESA JATIROTO KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER
Abstract
Program Bantuan Langsung Benih Unggul Pada Sekolah Lapangan
pengelolaan Tanaman Terpadu yang di tujukan oleh masyarakat khususnya petani
merupakan suatu strategi yang dilakukan pemerintah dalam rangka upaya
peningkatan sumber pangan untuk menjadikan swasembada pangan berkelanjutan
di Indonesia. Strategi pemerintah tersebut mengembangkan suatu inovasi sosial
baru mengenai perumusan maupun pelaksanaan suatu program pemberian bantuan
bagi petani berupa fasilitas benih untuk petani dan penyuluhan dalam masa tanam.
Desa Jatiroto merupakan salah satu desa yang masih kental dengan adat
yang dimilikinya. Masyarakatnya masih sangat patuh dalam menjalankan petuahpetuah
dan
ritual-ritual
yang
ditinggalkan
atau
diwariskan
oleh
orang
tua
mereka.
Kegiatan
penduduknya juga tidak banyak berbeda satu dengan yang lain
(homogen). Sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.
Strategi pemerintah tersebut mengembangkan suatu inovasi ekonomi
mikro mengenai perumusan maupun pelaksanaan suatu program Bantuan
Langsung Benih Unggul dalam SL-PTT yang diterapkan serta mempunyai tujuan,
yang berupaya untuk mewujudkan perubahan ekonomi sosial yang di dalamnya
terdapat peran serta masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis dan mendiskripsikan penyalusan bantuan benih pada
program Sl-PTT pada masyarakat Desa Jatiroto dan implikasinya di lapangan
tersebut pada program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman terpadu pada
tahun 2010. Penelitian ini dilakukan di Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru,
Kabupaten Jember pada bulan Juni sampai agustus 2012. Peneliti melakukan
pengamatan secara tidak langsung terhadap setiap kegiatan warga (untuk meneliti
pelaksanaan program SL-PTT dalam penyaluran bantuan benih unggul pada
kelopok tani di desa Jeatiroto Kecamatan sumberbaru pada tahun 2010, di
karenakan ada penurunan produktifitas pangan di tahun itu baik nasional maupun
daerah sebagai acuan) dan terjun langsung untuk melihat alur bantuan di desa.
Jenis data yang dibutuhkan adalah berupa data primer maupun data
sekunder. Data diperoleh dari informan inti yakni ketua pelaksana progran
peningkatan pangan di tingkat Kabupaten dan anggota kelompok tani di Desa
Jatiroto. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan antara lain
wawancara secara mendalam, observasi, termasuk pengamatan terhadap progran
SL-PTT dalam penyaluran BLBU yang ada di tahun 2010, karena para pelaku
kegiatan dan pelaksanaan mengalami penurunan tingkat produktifitas hasil panen
di tahun itu, dan pengumpulan data dari sumber-sumber non-manusia. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis diskripsi
interaktif.
Hasil analisisnya menyatakan bahwa pelaksanan program BLBU pada SLPTT
di lakukan secara benar seperti spesifik disain yang ada pada pedoman dan
bila dilihat pada alur penyaluran bantuan teknis penyampaianya tidak sepenuhnya
sama ada yang tidak sama pada tingkatan Desa dalam penyaluranya yang
seharusnya di pantau oleh kepala Desa di lapangan menunjukkan hal yang
berbeda yaitu di lakukan sendiri oleh kelopok tani dari UPT daerah, dan yang
seharusnya benih dari pemerintah gratis masih ada pungutan yang sifatnya uang
pengganti ini tidak dibenarkan karena dari pusat sudah di fasilitasi sampai ke
tangan petani jadi seharusnya bantuan ini gratis tanpa ada iyuran ataupun nominal
yang harus di keluarkan lagi oleh para angota kelompok tani yang menerima
bantuan benih dari pemerintah, hal inilah yang seharusnya dibenahi oleh pelaku
atau pelaksana yang ada di lapangan dalam penyaluran bantuan pada petani diDesa Jatiroto Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember, seharsnya program ini
sangatlah membatu petani dalam kegiatan bertani karena sudah sedikit membantu
dalam hal peningkatan ekomomi di bidang pertanian.