Desain Laporan Keuangan Berbasis Microsoft Access 2016 Pada Umkm Pak Dosen Lumajang Skripsi Diajukan Guna Ntuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Akuntansi (s1) Dan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Abstract
Dalam perekonomian Indonesia, kelompok usaha yang memiliki jumlah 
paling banyak dan tahan terhadap berbagai goncangan krisis ekonomi adalah 
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan organisasi 
bisnis yang sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia.UMKM 
berperan penting yang dapat dilihat dari posisinya sebagai pemain utama dalam 
kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia terbesar lapangan kerja, seorang 
pemain signifikan dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan 
pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi dan kontribusi 
dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. UMKM adalah 
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ekonomi produktif yang berdiri sendiri, 
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak 
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi 
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha 
besar yang memenuhi kriteria sebagaimana yang dimaksud dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008. 
Seiring dengan perkembangan zaman UMKM memiliki beberapa sistem 
mulai dari sistem manual sampai ke sistem komputerisasi. Akan tetapi banyak 
UMKM yang masih menggunakan sistem manual, masalah-masalah terkait 
kualitas informasi akuntansi sering kali muncul dan terkadang tidak terdeteksi 
sehingga menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan bagi para 
penggunanya. Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang 
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang 
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi (2013:3). Sistem Akuntansi dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki 
peranan yang terpenting yaitu untuk mempermudah dalam mengevaluasi kinerja 
usaha. Dengan adanya evaluasi ini dapat dijadikan pedoman bagi para pemilik 
UMKM untuk menentukan jalur yang seharusnya diambil oleh para pemilik usaha 
agar usahanya dapat maju dan berkembang dengan baik. Salah satu kelemahan 
Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini tidak menerapkan sistem akuntansi yang 
memadai. Para pelaku UMKM tersebut pada umumnya tidak atau belum memiliki 
pengetahuan dan kemampuan mengelola catatan keuangan secara disiplin dengan 
pembukuan teratur. Sehingga banyak diantara mereka belum sepenuhnya 
menyadari pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha