Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Jenis Industri Terhadap Assurance Laporan Keberlanjutan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia)
Abstract
Salah satu bentuk laporan perusahaan adalah laporan berkelanjutan atau disebut
Sustainability Report. Menurut Global Report Intiative Sustainability report merupakan
praktik pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas dari kemampuan organisasi
guna mencapai tujuan sustainability development kepada para pemangku kepentingan
internal maupun eksternal. Sustainability report bagi perusahaan merupakan publikasi
informasi untuk mempresentasikan kinerja pada organisasi lingkup
ekonomi, lingkungan, dan sosial yang merupakan media perusahaan untuk
menginformasikan kinerja organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan .
Sustainability report merupakan alat ukur perusahaan untuk pencapaian target kerja
dalam isu Triple Bottom Line. Untuk investor, sustainability report merupakan alat
kontrol atas capaian kinerja perusahaan sekaligus sebagai media pertimbangan investor
dalam menyalurkan sumber daya finansialnya. Sementara bagi pemangku kepentingan
lainnya sustainability report menjadi pedoman untuk menilai kesungguhan komitmen
perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Assurance dalam sustainability report merupakan salah satu metode dalam
meningkatkan keandalan dan keakuratan dari laporan, terutama dalam mengambil
keputusan bagi stakeholder (Zulaikha,2017). Pada saat mengambil keputusan
dibutuhkan pertimbangan sebab menerapkan assurance bukan suatu keputusan yang
tanpa biaya. Utamanya karena sifat assurance yang diterapkan dengan sukarela. Hal
tersebut mengakibatkan beberapa faktor yang menentukan pendorong untuk
menerapkan assurance pada sustainability report.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan perusahaan yang telah go public dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia hal ini dikarenakan perusahaan perusahaan yang telah terdaftar di BEI beragam jenis industrinya serta dapat dipertanggungjawabkan
datanya. Perusahaan dituntut bukan hanya menghasilkan produk yang berkualitas
namun harus mampu juga mengelola kuangan dengan baik demi keberlangsungan
perusahaan. Penelitian maupun studi tentang laporan keberlanjutan di Indonesia masih
jarang. Laporan keberlanjutan yang sekarang ini menjadi standar praktik bisnis
assurance yang dijamin secara eksternal. Banyak dari perusahaan terbesar di dunia
sekarang berinvestasi dalam assurance. Banyak perusahaan sekarang ini menghadapi
tekanan untk memberikan kepercayaan stakeholder dan assurance merupakan solusi
untuk menyediakan kredibilitas ini. Pentingnya assurance laporan keberlanjutan juga
telah diakui oleh GRI sejak peluncuran resminya di tahun 2002. Dalam pedoman GRI
Standard menyarankan menggunakan external assurance untuk laporan
keberlanjutan, tetapi tidak mengharuskan laporan yang sesuai dengan pedoman.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Semua data penelitian ini merupakan data
sekunder yang dapat ditemukan dalam laporan keuangan dan tahunan serta laporan
keberlanjutan setiap perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2019 dan berjumlah 27 emiten.
Pemilihan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini sejumlah 81 data yang berasal dari 27 perusahaan yang
secara berturut turut mengungkapkan laporan keuangan dan laporan keberlanjutan.
Assurance laporan keberlanjutan diukur menggunakan skala dummy ketegori 1
laporan keberlanjutan menggunakan assuror atau penjamin eksternal dan 0 laporan
keberlanjutan tidak menggunakan assuror. Profitabilitas (X1) diukur menggunakan
rasio Return on equity (ROE). Leverage diukur menggunakan rasio debt to total assets
(DER). Ukuran perusahaan diukur menggunakan Ln total penjualan. Jenis industri
diukur menggunakan skala dummy ketegori 1 operasi utama perusahaan tergolong
industri beresiko terhadap lingkungan dan 0 operasi utama perusahaan tidak tergolong
industri beresiko terhadap lingkungan.