Pemetaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Mata Air Panas Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Di Desa Blawan-Ijen
Abstract
Kajian dalam penelitian ini dilakukan dengan membentuk lintasan yang
berdekatan dengan daerah mata air panas Kalisengon Blawan-ijen dengan metode
geolistrik resistivitas yang menggunakan dua buah elektroda arus dan dua buah
elektroda potensial yang diletakkan sesuai dengan konfgurasi Wenner. Lintasan
pada penelitian ini memiliki panjang 76 m, spasi elektroda 2 m dan variasi n dari
1-6 dengan data yang dihasilkan diolah dengan software Res2Dinv dan Voxler.
Pada software Res2Dinv data hasil diolah dengan cara inversi dan iterasi sehingga
menghasilkan citra 2D dan dilanjutkan dengan software Voxler dengan
menggunakan bounding box, gridder, axes dan isosuface akan menghasilkan
visualisasi 3D lapisan batuan mata air panas Kalisengon Blawan-ijen.
Hasil penelitian ini menghasilkan citra resistivitas 2D pada lintasan 1, 2, 3
dan visualisasi 3D dari ketiga lintasan tersebut. Citra resistivitas 2D pada lintasan
1 menunjukkan adanya lapisan batuan pasir, air tanah dan lempung yang nilai
resistivitas (0,708-5,05) Ωm, batuan tufa nilai resistivitas (13,5-36,0) Ωm, batuan
breksi nilai resistivitas (36,0-257) Ωm dan lapisan batuan basalt bernilai
resistivitas (257-685) Ωm serta diduga terdapat patahan pada panjang lintasan ke
(40-46) m. Citra resistivitas 2D pada lintasan 2 terlihat adanya lapisan lempung,
air tanah dan pasir dengan nilai resistivitas (0,429-3,21) Ωm, lapisan batuan tufa
bernilai (8,76-66,5) Ωm, lapisan batuan breksi bernilai resistivitas (66,5-179) Ωm,
lapisan batuan basalt bernilai resistivitas (179-685) Ωm. Citra resistivitas 2D pada
lintasan 3 terdiri dari lapisan pasir, air tanah dan lempung bernilai resistivitas
(1,36-8,4) Ωm, batuan tufa bernilai resistivitas (8,4-52,4) Ωm, lapisan batuan
breksi dengan resistivitas sebesar (52,4-327) Ωm, lapisan batuan basalt dengan
resistivitas sebesar (327-817) Ωm dan terdapat patahan pada panjang lintasan ke
(38-42) m. Pola aliran air panas terlihat ke Utara yang disesuaikan dengan adanya
kolam mata air panas Kalisengon Blawan-Ijen.