Analisis Daya Saing Kopi Indonesia DI Pasar Asia Tenggara Dengan Pendekatan Rca Dan Isp
Abstract
Perdagangan internasional maupun pemasaran global pada era globalisasi
sekarang merupakan hal yang lumrah dilakukan beberapa negara untuk memenuhi
kebutuhan satu sama lain, karena beberapa negara tidak bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri dikarenakan perbedaan sumberdaya alam di tiap negara
maupun perbedaan beberapa faktor produksi. Adapun beberapa produk yang di
perdagangkan salah satunya adalah produk yang terdapat dalam sektor pertanian
dan perkebunan, dapat kita ketahui bahwa Indonesia sendiri memiliki
keanekaragam hayati yang melimpah serta penduduknya kebanyakan bekerja pada
bidang pertanian. Komoditas unggulan untuk diperdagangkan secara Internasional
salah satunya kopi karena komoditas ini memiliki lahan tanam yang luas dan
memiliki berbagai jenis yang tersebar di seluruh Indonesia meskipun demikian
Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan terhadap beberapa komoditas tersebut
masih kesulitan, dibuktikan dengan beberapa tahun terakhir indonesia mengalami
fluktuasi pada nilai dan tingkat ekspor kopi.
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah mengetauhi bagaimana tingkat
persaingan kopi Indonesia antara negara Asia Tenggara lainnya, Apakah posisi
Indonesia di perdagangan komoditas kopi tersebut sebagai importir atau eksportir.
Penelitian ini dilakukan di negara negara produsen kopi di wilayah Asia Tenggara
yaitu Indonesia, Vietnam, Thailand pada tahun 2007 – 2017. Penelitian ini
menggunakan data sekunder, untuk pemgumpulan data sekunder data tersebut
diperoleh dari beberapa instansi yang sudah menghimpun data tersebut yaitu BPS,
FAO, AEKI, USDA, UN Comtrade, dan Departemen pertanian.. Metode yang
digunakan adalah RCA dan ISP untuk mengolah data sekundernya untuk
mengetahui keunggulan komparatif. Hasil dari analisis komparatif yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Indonesia masih mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan dua negara
penghasil kopi yang ada di Asia Tenggara tapi masih belum bisa di depan
Vietnam, dan menurut penghitungan ISP Indonesia sendiri merupakan negara
pengekspor komoditas kopi meskipun Indonesia masih melakukan impor terhadap
komoditas kopi.
Dari hasil tersebut maka pemerintah dapat lebih meningkatan beberapa
sektor yang ada pada komoditas kopi tersebut dengan melakukan inovasi maupun
peningkatan kualitas dari olahan produk, melakukan penyesuaian dengan
komponen kondisi permintaan komoditas kopi terhadap komponen lain dengan
cara menaikan jumlah kuantitas produksi agar bisa memenuhi kondisi permintaan
domestik maupun dunia.