dc.description.abstract | Gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan pada orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ) menyebabkan mereka mengalami pen urunan kemampuan
perawatan diri secara mandiridalam hal personal hygiene seperti buang air kecil,
mandi dan buang air besar. Hal ini menjadikan penggunaan popok dewasa pada
ODGJ dapat menjadi alternatif dalam proses perawatan. Namun penggunaan
popok dewasa yang tidak baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan, sehingga
ODGJ membutuhkan bantuan orang lain seperti petugas sosial dalam proses
perawatan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran petugas
lingkungan pondok sosial (LIPOSOS) dalam pengelolaan diapers pada klien
ODGJ di UPTD. LIPOSOS Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dan desain studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 di
UPTD. Lingkungan pondok sosial LIPOSOS Kabupaten Jember. Informan yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu kepala dinas
sosial Kabupaten Jember yang Mambawahi LIPOSOS Kabupaten Jember dan
informan utama yaitu pekerja LIPOSOS yang paling sering berkomunikasi dan
berinteraksi dengan klien ODGJ di lingkungan LIPOSOS yang ditentukan
menggunakan teknik purposive. Penelitian in berfokus pada karakteristik Individu
( jenis kelamin, tingkat pendidkan, status pekerjaan, lama bekerja dan tempat
asal), pengetahuna petugas, sikap petugas, efikasi diri, pemilihan diapers,
pemakaian diapers dan pengolahan diapers. Instrument dalam penelitian ini
menggunakan panduan wawancara, lembar obeservasi, alat perekam dan buku
catatan. Data primer tersebut kemudian dianalisis menggunakan Teknikanalisis
interaktif dan Teknik triangulasi data yang kemudian disajikan dalam bentuk uraian kata-kata dan kutipan-kutipan langsung dari informan yang disesuaikan
dengan bahasa dan sudut pandang informan.
Hasil penalitian diapers di UPTD. LIPOSOS digunakan oleh klien yang
kesulitan untuk klien ke kamar mandi dikarenakan klien lansia dan klien kesulitan
untuk berjalan ke kamar mandi. Dari 29 klien terdapat 9 klien yang memakai
diapers di UPTD. LIPOSOS. Diapres yang digunakan klien UPTD. LIPOSOS
merupakan diapers yang sudah diberikan oleh dinas sosial. Petugas UPTD.
LIPOSOS sudah memahami bagaimana seharusnya pemilihan popok yang baik
dan benar yaitu pemilihannya yang menyerap, nyaman dan tidak membuat klien
iritasi maupun ruam .Ada dua cara pengolahan diapres UPTD.LIPOSOS cara
mengelola limbah diapers yaitu dengan cara dikubur dan dibakar pengelolaan
diapers dengan cara dikubur membutuhkan banyak lahan oleh karna itu diapers
lebih sering di bakar terdapat tempat tersendiri untuk pembuangan diapres
bersama dengan limbah rumah tangga lainnya, jadi sebagian diapers menunggu
kering terlebih dahulu sebelum dibakar .Diapers belum dapat didaur ulang karena
belum ada yang dapat mengelola terhadap kotoran dari diapersnya sehingga untuk
pendaurulangan belum dapat dilakukan.
Saran sampah diapers Sebelum dibuang ke lingkungan, popok harus di
bersihkan terlebih dulu terutama popok yang masih mengandung tinja dan tinja
harus dibuang ke kloset terlebih dulu limbah diapers sebaiknya dikumpulakan
terpisah dengan limbah rumah tangga lainnya. Terdapat beberapa pengelolaan
diapers yang digunakan yaitu penguburan (landfill), pembakaran dan mendaur
ulang | en_US |