Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pembagian Dividen pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2019
Abstract
Kemajuan perekonomian suatu negara direfleksikan oleh aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. Kemajuan perekonomian seperti yang dipaparkan diatas didasarkan pada fungsi pasar modal sebagai prasarana transaksi modal yang dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara. Sebagai pasar yang sedang berkembang, pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi pergerakan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan, dan termasuk didalamnya adalah pengumuman pembagian dividen. Pengumuman pembagian dividen merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Investor sebagai penanam modal, menginvestasikan dananya bertujuan untuk mendapatkan imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada suatu saham perusahaan akan memperoleh pendapatan yang berupa deviden atau capital gains.
Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gains adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya. Pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Capital gains banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena lebih bersifat harian sesuai den terjadi pada setiap hari perdagangan saham. Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan. Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan. Perubahan harga saham yang terjadi pada setiap hari perdagangan saham. Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan. Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan.
Peneliti memilih Perusahaan Properti dan Real Estate sebab salah satu alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi di sektor ini merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan, oleh karena itu perusahaan properti mempunyai struktur modal yang tinggi. Harga tanah yang cenderung naik dari tahun ke tahun yang dikarenakan jumlah tanah yang terbatas sedangkan permintaan akan semakin tinggi karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan penentu harga bukanlah pasar tetapi orang (pihak) yang menguasai tanah tersebut membuat industri properti ini semakin banyak disukai oleh investor. Sektor ini adalah sektor yang paling rentan dalam industri makro terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi, dan nilai tukar yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada daya beli masyarakat. Bahkan bagi sebagian orang justru digunakan untuk menyembunyikan dan memutar uang.
Perkembangan investasi properti di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan investasi properti cukup menjanjikan dan produk investasi tersebut memiliki perbedaan dengan investasi lain.Pada tahun 2012 dan pertengahan pertama tahun 2013 sektor properti Indonesia bertumbuh cepat, maka pertumbuhan keuntungan para developer properti Indonesia melonjak tajam (dari45 perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012, 26 perusahaan mencatat pertumbuhan laba bersih lebih dari 50%) dan, jelas, harga properti Indonesia meningkat sejalan dengan itu (pada umumnya harga properti residensial bertumbuh hampir 30% per tahun antara 2011 dan 2013). Layak untuk dipahami mengapa sektor properti ‘memanas’ di periode ini.Meskipun saat ini dunia sedang mengalami krisis global, para pelaku bisnis properti tetap melakukan berbagai kegiatan-kegiatan pembangunan seperti pembangunan perumahan,apartemen, dan mal mal. Sektor properti sebagai salah satu instrumen usaha biasanya dipilih investor.
Penelitian ini menggunakan analisis komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Menuurut Suliyanto (2014:2) mendefinisikan, “riset komparatif adalah riset yang membandingkan sampel yang satu dengan sampel yang lain, baik sampel independen (bebas) maupun sampel yang berpasangan”. Riset yang membandingkan sampel-sampel independen disebut riset komparatif berpasangan. Ferdinand (2014:54) mendefinisikan bahwa penelitian komparatif adalah penelitian yang dilakukan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat, tetapi melakukan berbagai perbandingan antara beberapa situasi dan atas dasar itu dilakukan sebuah dugaan mengenai apa penyebab perbedaan situasi yang terjadi. Menurut Sugiyono (2010:13) pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada pembuktian hipotesis (hypothesis testing). Pendekatan kuantitatif berupaya mengukur suatu konsep atau variabel sehingga mudah dipahami secara statistik.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil yang signifikan, yang berarti bahwa terdapat pengaruh harga saham terhadap pengumuman sebelum dan sesudah pembagian dividen pada perusahaan-perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2019. Dengan demikian memungkinkan para investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan ini, karena berdasarkan hasil ujiyang telah dilakukan perusahaan ini untuk kedepannya memiliki prospek yang cerah dan penelitian ini mendukung teori dividen signalling theory salah satunya seperti yangdiungkapkan oleh Winarno(2016:117), dalam teori ini menjelaskan seorang manajer yang mempunyai informasi mendalam, akan menggunakan kebijakan dividen sebagai referensi kualitas earning kepada investor. Untuk itu pengumuman dividen ini dapatdijadikan investor sebagai referensi atau patokan sebagai keputusannya untuk menanamkan sahamnya pada sebuah perusahaan.