MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 GENTENG
Abstract
Hasil observasi awal di kelas VIII-C SMP Negeri 3 Genteng, ditemukan rendahnya ketuntasan
hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan data ulangan harian kelas VIII-C dari 40 siswa hanya 15% yang
mendapatkan nilai ≥ 70; sedangkan 85% siswa lainnya mendapatkan nilai < 70. Aktivitas belajar siswa
juga tergolong rendah yaitu dari 40 siswa hanya 10,62% siswa yang aktif memperhatikan penjelasan
guru, bertanya dan menjawab pertanyaan.
Berdasarkan temuan di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui Model Project
Based Learning dengan pendekatan Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas
VIII-C SMP Negeri 3 Genteng. Model ini memiliki kelebihan yaitu siswa dapat bekerja bersama dalam
kelompok sehingga aktivitas siswa dapat meningkat serta siswa juga dapat memperoleh pengalaman
dan pengetahuan secara langsung dalam menyelesaikan masalah. Selain itu siswa akan lebih mudah
untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila saling mendiskusikan
permasalahan tersebut dengan teman dalam kelompoknya. Dengan pendekatan Inquiry siswa mampu
menemukan sendiri permasalahan-permasalahan yang ada. Tahap-tahap Model Project Based Learning
dengan pendekatan Inquiry adalah sebagai berikut: big questions, mendisain perencanaan proyek,
membuat skedul, memonitor dan memantau perkembangan proyek, penilaian hasil dan mengevaluasi
pengalaman. Melalui tahap tersebut, maka aktivitas siswa yang sesuai dengan keterampilan proses
dalam pembelajaran IPA dapat dikembangkan pada tahapan-tahapan yang ada. Selain itu, aktivitas
siswa dalam memperhatikan pelajaran, bertanya atau menjawab, diskusi dan mengerjakan proyek dapat
juga dikembangkan pada tahap tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitian sudah
ditetapkan di kelas VIII-C SMP Negeri 3 Genteng tahun ajaran 2010/2011 yang dimulai tanggal 27
September 2010 sampai dengan 09 Oktober 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Data yang didapatkan adalah aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil post test pada siklus I dan siklus II serta hasil
wawancara dengan guru bidang studi fisika dan siswa. Berdasarkan analisis post test pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar
35%, siswa yang tuntas belajar secara perseorangan sebanyak 14 siswa dan yang tidak tuntas secara
perseorangan sebanyak 26 siswa. Sedangkan analisis post test pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil
belajar secara klasikal sebesar 77,5%, siswa yang tuntas belajar secara perseorangan sebanyak 31 siswa
dan yang tidak tuntas secara perseorangan sebanyak 9 siswa. Persentase aktivitas siswa secara klasikal
yang meliputi memperhatikan penjelasan guru atau teman, bertanya, menjawab, mengajukan pendapat,
kerja kelompok, presentasi, mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu masing-masing
30,63% dan 63,35%. Dari hasil di atas menunjukkan Model Project Based Learning dengan
pendekatan Inquiry dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran yang membuat siswa lebih
aktif dan lebih dapat memahami konsep fisika dalam rangka meningkatkan ketuntasan hasil belajar
fisika siswa dan aktivitas belajar siswa.