Penerapan Aplikasi Phet Untuk Pembelajaran Materi Suhu Dan Kalor Pengaruhnya Pada Hasil Belajar Siswa Di Smp Kelas Vii
Abstract
IPA merupakan suatu pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Selain itu, beberapa fenomena IPA dapat dengan mudah diamati akan tetapi sulit untuk dilakukan analisis pada fenomena tersebut apabila hanya dengan melihatnya saja, sehingga dibutuhkan suatu alat atau media untuk membantu kita dalam menganalisisnya. Salah satunya fenomena IPA yang cukup mudah kita temukan pada kehidupan sehari-hari yaitu fenomena suhu dan kalor. Suhu dan kalor merupakan salah satu topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, tetapi masih banyak siswa yang kesulitan untuk menjelaskan secara ilmiah fenomena-fenomena tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu media atau aplikasi yang dapat membantu untuk terlaksananya kegiatan praktikum atau percobaan yang menyenangkan, tidak membuat siswa bosan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran suhu dan kalor ini adalah simulasi PhET . Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor menggunakan media pembelajaran aplikasi simulasi PhET.
Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan yaitu posstest only control group design. Penelitian ini dilakuakn di salah satu SMP Negeri Ambulu dikabupaten Jember pada kelas VII pada semester ganjil pada bulan Desember tahun pelajaran 2019/2020. Teknik yang digunakan mengumpulkan data adalah tes untuk mengukur hasil belajar kognitif, observasi untuk mengukur hasil belajar afektif dan psikomotorik. Teknik penentuan sampel menggunakan uji homogenitas metode purposive sampling
viii
area. Sebelum dilanjutkan untuk uji hasil posttest, terlebih dahulu dilakukan uji Normalitas sebagai syarat uji parametrik. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software SPSS 20, dengan kriteria apabila nilai asymp. Sig (p) > 𝛼 maka sebaran data memiliki distribusi normal. Hasil posstest peserta didik dianalisis menggunakan uji t independen (independent sample t-test) untuk mengkaji perbedaan rata-rata posttest dua kelas yang berbeda.
Hasil penelitian Pada ranah kognitif didapatkan hasil bahwa nilai kognitif kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, hasil ini ditunjukkan dari hasil uji Independent Sample T-Test yang hasilnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana pada kelompok eksperimen menerapkan aplikasi PhET dalam pembelajarannya, sementara kelompok kontrol konvensional. Pada ranah sikap didapatkan rata-rata hasil observasi aspek sikap siswa pada kelas kontrol sebesar 67,35 dengan predikat B- dan dikategorikan baik, sementara pada kelas eksperimen sebesar sebasar 90,28 dengan predikat A+ dan dikategorikan sangat baik, hal ini berarti ranah sikap kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Sementara untuk ranah keterampilan rata-rata hasil observasi keterampilan siswa pada kelas kontrol sebesar 62,75 dengan predikat C+ dan dikategorikan cukup, sementara pada kelas eksperimen sebesar sebasar 71,35 dengan predikat B dan dikategorikan baik, hal ini berarti hasil ranah keterampilan kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembasahasannya, maka diperloleh kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan aplikasi simulasi PhET, sedangkan kelas kontrol pembelajaran konvensional. Perbedaan hasil belajar tersebut ditinjau dari ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dimana hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.