Efektivitas Penggunaan Video Fenomena Alam Untuk Pembelajaran Ipa Materi Tekanan Di Smp
Abstract
Pada hakikatnya IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah sebagai proses, produk dan sikap ilmiah. Hakikat IPA dalam pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) proses memiliki pengertian tentang cara berpikir dan bertindak sehingga mampu menghadapi masalah yang ada di lingkungan sekitar. Selama ini banyak siswa yang menganggap bahwa IPA merupakan mata pelajaran yang popular karena kesulitannya, sehingga banyak siswa yang menganggap IPA adalah mata pelajaran yang sulit, hal tersebut dikarenakan guru memberikan pelajaran secara monoton tanpa adanya pemanfaatan media dalam pembelajaran. Oleh karena itu media dapat digunakan dalam pembelajaran karena media merupakan komponen dalam pembelajaran yang dapat membantu mempermudah siswa dalam belajar. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dimana pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menciptakan pengajaran dalam pembelajaran IPA, apalagi IPA merupakan mata pelajaran yang cenderung banyak membahas konsep-konsep abstrak seperti pada materi tekanan. Hal tersebut perlu mencari alternative pemilihan media yang dapat memvisualisasi materi tekanan dengan mengaitkannya secara riil dengan kejadian sehari-hari di sekitar siswa, agar siswa mudah menangkap informasi yang dipesankan. Video merupakan media visualisasi yang kaya informasi karena video sampai kehadapan siswa secara langsung dan riil tanpa perantara, terutama video tentang fenomena alam. Dengan demikian, video tentang fenomena alam memungkinkan dapat digunakan untuk pembelajaran materi tekanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apakah pembelajaran dengan video fenomena alam pada materi tekanan untuk pembelajaran di SMP
ix
efektif digunakan ditinjau dari aktivitas belajar selama proses pembelajaran, peningkatan hasil belajar, dan respons siswa terhadap pembelajaran tekanan dengan video fenomena alam
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, namun pada implementasinya penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen one group pretest posttest design yang bertujuan hanya untuk melihat dampak penggunaan media video fenomena alam pada materi tekanan. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri Ambulu di Kabupaten Jember pada kelas VIII pada semester genap bulan Januari tahun pelajaran 2019/2020. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi untuk memperoleh data aktivitas belajar, tes untuk mengukur hasil belajar, dan wawancara untuk menentukan respon siswa. Teknik untuk menganalisis data aktivitas belajar dan respon siswa, keduanya menggunakan statistic deskriptif dengan teknik persentase. Data peningkatan hasil belajar dianalisis dengan N-gain score dengan bantuan SPSS 21.
Hasil penelitian untuk aktivitas belajar pada pertemuan pertama 71,55% (kategori cukup) pada pertemuan kedua sebesar 80,58 (kategori baik) dan rata-ratanya 76,06% (kategori baik). Sementara berdasarkan analisis peningkatan hasil belajar diperoleh rata-rata N-gain score adalah 0,5977 termasuk kategori sedang. Untuk rata-rata respons siswa didapatkan nilai 80,5% termasuk kriteria baik.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya, maka diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran materi tekanan di SMP dengan menggunakan media fenomena alam membuat rata-rata aktivitas belajar siswa termasuk pada kategori baik, rata-rata peningkatan hasil belajar pada kategori sedang, dan rata-rata respons siswa terhadap penggunaan media baik. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan media fenomena alam efektif digunakan untuk pembelajaran IPA materi tekanan di SMP.