dc.description.abstract | Menurut RUPTL PLN tahun 2019-2028, kebutuhan listrik di Indonesia
diproyeksikan akan meningkat sebesar 6,42% per tahunnya. Guna memenuhi
meningkatnya kebutuhan energi listrik ini maka diperlukan suatu sumber energi
alternatif terbarukan yang dapat digunakan sebagai sarana pembangkitan energi
listrik, salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
Di Kabupaten Jember sendiri terdapat Sungai Bedadung, yang melintasi
pusat kota, dengan panjang 161 Km. Dengan luas hampir 500 Km2, DAS
Bedadung merupakan DAS yang paling besar di daerah timur Pulau Jawa. Di
salah satu anak sungainya, tepatnya di Sungai Poreng, terdapat sebuah bendung
yang difungsikan sebagai peninggi muka air. Dengan besarnya debit yang
tersedia, aliran Sungai Poreng dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkitan
tenaga listrik.
Lokasi perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, dilakukan di
daerah Anak Sungai Jompo (Sungai Poreng) pada sub-DAS Rawatamtu yang
berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tahap awal perencanaan adalah
menentukan debit dari data curah hujan yang didapatkan dari stasiun pencatatan
curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Data debit tersebut kemudian
diolah menggunakan metode F.J Mock dan Flow Duration Curve (FDC) guna
menentukan probabilitas debit optimal yang akan digunakan pada perhitungan
desain PLTMH. Selanjutnya dilakukan survei pengukuran guna memperoleh tingi
jatuh air maximum. Kemudian, dilakukan perhitungan desian bangunan sipil
PLTMH dari data debit dan tinggi jatuh yang sudah diperoleh. | en_US |