EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN BIBIT TERNAK KEPADA MASYARAKAT DITINJAU DARI PRESPEKTIF PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Abstract
Banyaknya masalah kemiskinan membuat angka kemiskinan di Indonesia
semakin meningkat, dari hal tersebut munculah pemikiran untuk mengatasi
kemiskinan agar tidak terlampau jauh meningkat, serta angka kemiskinan dapat
ditekan sedikit mungkin. Pemikiran itu disebut pembangunan, pembangunan
sendiri mempunyai beberapa paradigma, antara lain paradigma pertumbuhan
(Growt Paradigm), kedua paradigma kesejahteraan (Welfare Paradigm), dan yang
ketiga paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia (people centered
development paradigm). Penelitian disini lebih berfokus pada PCD karena dalam
PCD terdapat aspek pemberdayaan masyarakat dari hal itu peneliti mencari
upaya-upaya atau progam pemberdayaan apa yang dilakukan pemerintah dalam
menaggulangi kemiskinan, khususnya pemerintah daerah. Peneliti menemukan di
Kabupaten Jember terdapat Progam Percepatan Pembangunan Desa yang
merupakan wujut kebijakan Bupati Jember dan di dalam progam tersebut
mempunyai anak progam yaitu progam Pendistribusian Bibit Ternak Kepada
Masyarakat. Dari situ peneliti tertarik untuk membandingkan apakah Progam
Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat di desa Darsono pada tahun
2007 sama dengan Progam di Desa Paleran tahun 2010?
Tujuan peneliti yaitu Mendeskripsikan Proses Pendistribusian Bibit Ternak
Kepada Masyarakat dari Dinas Peternakan dan Perikanan di Desa Darsono tahun
2007 dan desa Paleran tahun 2010 di tinjau dari prespektif proses Pemberdayaan
Masyarakat. Metode penelitian menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan
paradigma kualitatif. Informan yang dipakai yaitu dari Dinas peternakan Bpk.
Indra selaku bag. Penyebaran ternak, serta perangkat dan masyarakat Desa
Darsono yang terlibat dalam progam pendistribusian bibit ternak kepada
masyarakat dan Mantri hewan serta penerima progam di Desa Paleran Kecamatan
Umbulsari.
Pemberdayaan yang dilakukan yaitu yang berwujud pada progam
percepatan pembangunan desa dan dalam hal ini berfokus pada progam
pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat khususnya di Desa Darsono
Kecamatan Arjasa, progam tersebut cukup baik namun pada kelima proses
pendistribusian terdapat beberapa kesenjangan yang terjadi di Desa Darsono yaitu
dalam proses penyokongan, dan pemeliharaan dan di Desa Paleran ke lima proses
tersebut sudah dilakukan dengan baik.
selain proses pemberdayan juga terdapat bias pemberdayaan masyarakat,
bias pemberdayaan merupakan pola berfikir yang salah dalam upaya
pemberdayaan masyarakat. Disini peneliti menemukan bias pemberdayaan yang
searah dengan pembuat atau pemberi progam yaitu Dinas Peternakan dan
perikanan. Bias yang se alur antara lain Bias keempat, Bias keenam, Bias ketujuh.