PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN SAVI ( SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL ) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVa PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JEMBER LOR 05 PATRANG JEMBER TAHUN AJARAN 2010-2011
Abstract
Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah harus berlangsung menarik,
aktivitas siswa sebagai pembelajar selalu antusias dalam mengikuti setiap mata
pelajaran. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hasil observasi
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA masih menggunakan metode
konvensional yaitu siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap
penting untuk dicatat, hal tersebut menyebabkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran sangat kurang, karena guru terlalu mendominasi pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Dengan pembelajaran IPA melalui metode eksperimen
menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) adalah
pembelajaran yang menggabungkan gerak fisik dengan aktifitas intelektual dan
menggunakan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengkaji peningkatan aktivitas
belajar siswa selama proses pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi , (2)
mengkaji peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan
energi bunyi. Hasil peneltian menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan
SAVI ( Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual ) diharapkan dapat membantu guru
di kelas IVa SDN Jember Lor 05 Patrang Jember Tahun Ajaran 2010-2011.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan
dalam dua tahap, yaitu (a) tahap observasi; dan (b) tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan
pendekatan SAVI ( Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual ) dilaksanakan sebanyak
dua siklus dengan tes hasil belajar sebanyak dua kali. Komponen-komponen pokok
dalam tiap siklus adalah: perencanaan atau planing, tindakan atau acting, pengamatan
atau observing, refleksi atau reflecting.
Data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas belajar
siswa sebelum dilaksanakan tindakan mencapai 43,83%, sedangkan aktivitas belajar
siswa sesudah dilaksanakan tindakan telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan
dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 54,17%.
Pada siklus II aktivitas belajar telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan
besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi
73,77%. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus
II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan
dengan sebelum adanya perlakuan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum
adanya perlakuan adalah sebesar 37,04%, pada pembelajaran siklus I sebesar 66,67%
dan pada siklus II sebesar 81,48%. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah
mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya perlakuan.
Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dengan
pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kelas dapat
memenuhi ketuntasan hasil belajar secara klasikal. Peneliti berharap dari penelitian
tindakan kelas yang telah dilakukan ini, guru hendaknya selalu melakukan inovasi
dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta mengetahui
kecenderungan gaya belajar siswa.