dc.description.abstract | Belanja daerah menjadi komponen penting struktur anggaran keuangan
daerah yang terdiri dari belanja modal, belanja pegawai, belanja barang dan jasa
dan beberapa belanja lainnya yang masuk dalam komponen anggaran. Salah satu
yang menjadi komponen belanja paling penting adalah belanja modal karena
memiliki pengaruh penting terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan akan
memiliki banyak kontribusi untuk mengangkat pergerakan perekonomian daerah.
Disisilain, upaya pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan
pertumbuhan ekonomi melalui alokasi keuangan daerah yang terwujud dalam
belanja modal tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya Pendapatan Asli
Daerah dan Dana Alokasi Umum yang diliki oleh masing-masing daerah tetapi
juga dipengaruhi oleh kinerja keuangan daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterpengaruhan antara
pendapatan pemerintah yaitu Pendapatan Aslidaerah dan Dana Alokasi Umum
serta kinerja keuangan Pemerintah yang diproxy dengan Rasio Derajat
Desentralisasi Fiskal, Rasio Kemandirian Keuangan, Rasio Efektivitas PAD,
Rasio Pembiayaan Silpa, dan Rasio Efisiensi Keuangan di seluruh pemerintah
Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data Panel dengan jumlah Cross Section 38 Kabupaten dan Kota di seluruh
Jawa Timur dan Time series 5 tahun yaitu 2015-2019. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Panel Least Square (PLS) dengan
tiga pengujian yaitu Model Pooled Least Square (PLS),Fixed Effect Model
(FEM), danRandom Effect Model (REM) untuk melihat model mana yang paling
baik untuk digunakan sebagai analisis dalam penelitian.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam pengujian model terbaik yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu model Fixed Effect Model (FEM). Dari hasil
analisis dengan menggunakan model FEM menunjukkan bahwa variabel yang
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pengeluaran modal pemerintah
daerah di Jawa Timur yaitu variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
Khusus, Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal, Rasio Kemandirian Keuangan, dan Rasio Efisisensi Keuangan. Kemudian dua variabel lainnya yaitu Rasio
Efektivitas PAD dan Rasio pembiayaan SILPA tidak memengaruhi secara
signifikan. Secara keseluruhan, seluruh variabel Independen memengaruhi
variabel deppenden sebesar 91,6%. | en_US |