Pengaruh Resiliensi Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Kusta di Kabupaten Jember
Abstract
Penyakit kusta merupakan penyakit menular bersifat kronik yang
disebabkan oleh Mycobacterium Leprae. Indonesia merupakan salah satu negara
penyumbang kasus kusta terbesar secara global, yaitu sebanyak 17.017 kasus.
Provinsi Jawa Timur hingga saat ini masih menduduki peringat pertama dalam
jumlah kasus baru kusta. Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten
yang memiliki kasus kusta endemik di beberapa wilayah. Salah satu upaya dalam
pemutusan rantai penularan kusta adalah dengan melakukan pengobatan pada
penderita kusta. Tingkat keberhasilan pengobatan pada penderita kusta ditentukan
berdasarkan tingkat kepatuhan penderita dalam melakukan pengobatan.
Pengobatan kusta yang cukup lama dapat menyebabkan penderita merasa jenuh
dan lelah. Sehingga, dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri bagi penderita
kusta agar dapat menghadapi tekanan yang dialami yang disebut dengan resiliensi.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
resiliensi terhadap kepatuhan minum obat pada penderita kusta di Kabupaten
Jember.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jember.
Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh penderita kusta di Kabupaten
Jember dan sampel sebanyak 73 penderita kusta yang tersebar di 13 wilayah kerja
Puskesmas. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan multistage sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara dengan kuisioener resiliensi The
Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dan kuisioner kepatuhan minum
obat Morisky Medication Adherence Scale. Analisis data menggunakan analisis
univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berusia produktif yaitu 15-65 tahun (78,1%), jenis kelamin responden paling
banyak adalah laki-laki (50,7%), sebagian besar responden yaitu pendidikan
tingkat dasar (82,2%), pekerjaan responden paling banyak yaitu sebagai
petani/buruh tani (41,1%), sebagian besar berpendapatan ≤UMR (89%), sebagian
besar yaitu suku jawa madura (78,1%), sebagian besar responden bertipe kusta
MB (89%), tingkat resiliensi paling banyak memiliki resiliensi sedang (43,8%),
dan tingkat kepatuhan minum obat sebagian besar memiliki tingkat kepatuhan
minum obat baik (83,6%). Analisis secara bivariabel menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan pada karakteristik individu yaitu usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, suku, dan tipe kusta terhadap kepatuhan
minum obat pada penderita kusta di Kabupaten Jember. Sedangkan, variabel
resiliensi memiliki hubungan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita
kusta di Kabupaten Jember. Analisis secara multivariabel menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan antara usia dan resiliensi terhadap kepatuhan minum
obat pada penderita kusta di Kabupaten Jember,
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember agar menjalin dan meningkatkan kerja sama
lintas sektor terkait peningkatan KIE pasien dan keluarga; Pemerintah Daerah
melakukan pengembangan program kemoprofilaksis; Peningkatan pelayanan
paripurna. Saran bagi puskesmas yaitu melakukan pemberdayaan pada OPM;
Melakukan pemberdayaan pada KPD; dan Melakukan inovasi dalam pemanfaatan
BOK. Sedangkan, saran bagi peneliti selanjutnya adalah menggunakan penelitian
kualitatif dan dapat menambah variabel penelitian.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]