Analysis of Crack Pattern Distribution on Concrete Beam With Simulation Using Finite Element Software
Abstract
Keretakan yang terjadi pada beton bertulang dapat timbul pada saat pra-konstruksi maupun pada saat pasca konstruksi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis simulasi metode elemen hingga pada struktur balok beton yang menerima dua lokasi beban di antara bentang yang masing-masing berjarak 1410 mm dari tepi menggunakan perletakan sederhana sejauh 90 mm dari tepi balok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persebaran retakan antara pengujian eksperimental oleh ramos dan simulasi menggunakan program bantu metode elemen hingga. Lendutan akan divalidasi berdasarkan hasil simulasi dan pperhitungan manual dalam kondisi elastis dan nonlinier. Nilai lendutan saat model Elastis dari table 4.1 didapat bahwa prosentase selisih paling besar yaitu 8,37% pada saat beban 8 Kn sedangkan prosentase selisih paling kecil yaitu 5,08% pada saat beban 120Kn. Sedangkan nilai lendutan saat model Elastis dari table 4.2 didapat bahwa prosentase selisih paling besar yaitu 8,11% pada saat beban 120 Kn sedangkan prosentase selisih paling kecil yaitu 0,36% pada saat beban 40 Kn. Untuk memodelkan retakan dilakukan dua cara yaitu lokasi retak tidak ditentukan dan lokasi retak ditentukan. Retak yang dihasilkan program bantu akan merambat didekat area pemberian beban, oleh karena itu permodelan akan lebih akurat jika lokasi retak ditentukan terlebih dahulu (menggunakan cara ke dua). Dalam hal ini, lokasi retak dapat ditentukan berdasarkan hasil running Tensile Damage (DAMAGE T) pada program bantu. Persebaran retak berdasarkan cara kedua (menentukan lokasi retak) menghasilkan jarak yang mirip dengan persebaran retak ekperimental serta permodelan VCCT analysis yang dilakukan oleh penelitian terdahulu (Ramos, Ismael Sánchez (2016)) yaitu sebesar 15 cm.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]