Show simple item record

dc.contributor.advisorSUNARDI
dc.contributor.advisorALFARISI, Ridho
dc.contributor.authorMUSYAROFAH, Zulfa IRA
dc.date.accessioned2020-12-20T13:50:48Z
dc.date.available2020-12-20T13:50:48Z
dc.date.issued2020-10-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102789
dc.description.abstractMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik dari jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. R. Soedjadi (2003:11) menyatakan bahwa, matematika adalah cabang ilmu eksak dan teroganisir secara sistematik. Pembelajaran matematika sering diberikan dalam bentuk soal kepada siswa, tetapi seringkali siswa mengalami kesulitan dan kesalahan sehingga terjadi miskonsepsi dalam mengerjakan soal matematika. Miskonsepsi sering diartikan kesalahan memahami konsep. Menurut Suparno (2005), mendefinisikan miskonsepsi sebagai konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima dalam bidang yang terkait. Suparno (2013:8) menyatakan bahwa, miskonsepsi merupakan suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli. Miskonsepsi secara keseluruhan dan rinci merupakan pengertian yang tidak akurat tentang konsep, penguasaan konsep yang salah, klasifikasi contoh yang salah tentang penerapan konsep, hubungan konsep-konsep yang tidak benar dan pemaknaan konsep yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gondangmanis Jombang dengan melibatkan siswa kelas IV sebagai subjek. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal sifat-sifat segiempat ditinjau dari level van Hiele. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal tes sifat-sifat segiempat dan soal tes klasifikasi van Hiele dan wawancara. Siswa mengerjakan soal tes klasifikasi level berpikir van Hiele untuk mengetahui siswa masuk dalam kategori level apa dan soal tes sifat-sifat segiempat untuk mengetahui miskonsepsi pada siswa. Selanjutnya yaitu dilakukan wawancara kepada siswa dari level pra visualisasi, siswa level visualisasi dan siswa level analisis untuk mendukung data yang telah diperoleh dari tes.Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan, dari 15 siswa terdapat 26,66% siswa level pra-visualisasi. Siswa level pra-visualisasi kecenderungan tidak menjawab soal dan mengalami kategori miskonsepsi klasifikasional yaitu siswa melakukan kesalahan dalam menentukan klasifikasi antar segiempat. Terdapat 46,67% siswa level visualisasi. Siswa level visualisasi mengalami miskonsepsi korelasional dengan kecenderungan siswa tidak mampu menjelaskan hubungan antar segiempat. Terdapat 26,66% siswa level analisis. Siswa level analisis mengalami miskonsepsi teoritikal yaitu siswa dengan kecenderungan tidak mampu mendefinidikan konsep segiempat.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries160210204081;
dc.subjectmiskonsepsien_US
dc.subjectsifat-sfat segiempaten_US
dc.subjectlevel van hieleen_US
dc.titleAnalisis Miskonsepsi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Sifat-Sifat Segiempat Ditinjau Dari Level Van Hieleen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2102040


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record