Show simple item record

dc.contributor.advisorNURIMAN
dc.contributor.advisorWARDOYO, Arik Aguk
dc.contributor.authorMILASARI, Maulidina Mukti
dc.date.accessioned2020-12-20T13:27:38Z
dc.date.available2020-12-20T13:27:38Z
dc.date.issued2020-09-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102786
dc.description.abstractKamampuan berpikir kritis adalah cara berpikir siswa tentang ide atau gagasan yang berhubungan dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Kemampuan berpikir kritis relevan dengan konsep berpikir domain kognitif pada taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2002) yakni terdapat pada C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mengkreasi). Saat ini, di sekolah dasar sudah mulai menerapkan pembelajaran berpikir kritis, dengan tujuan menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir secara logis, kritis, kreatif dan inovatif. Upaya yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian penerapan pembelajaran berpikir kritis melalui model pembelajaran PBL siswa di sekolah dasar, perlu diadakannya sebuah penelitian berupa analisis. Dengan demikian, penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Model PBL Kelas V Di Sekolah Dasar”. Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran PBL di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V dengan jumlah 28 siswa. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020. Adapun tempat penelitian di SDN Sukojember 03. Metode Pengumpulan data ini menggunakan metode tes dan wawancara. Langkah yang dilakukan penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi saat guru mengajar, setelah itu data yang diperoleh dari skor tes tersebut, dianalisis dengan cara menjumlahkan skor yang mengacu pada pedoman menentukakan standar devinasi. Hasil analisis data yang diperoleh dapat dikategorikan menjadi tiga ketegori kemampuan berpikir kritis yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dalam penelitian ini diperoleh terdapat 17 siswa kategori tinggi yang memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis, siswa yang berkemampuan kritis dengan tepat mampu menjawab soal tes, 7 siswa kategori sedang mampu mengerjakan soal tes, namun ada beberapa soal tidak dapat menyelesaikan dengan tepat, dan 4 siswa kategori rendah dapat memenuhi 1 komponen kemampuan berpikir kritis namun tidak dapat menjawab menyelesaikan masalah dalam soal tes. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan model PBL disekolah dasar siswa mampu menyelesaikan soal tes, sekolah ini dengan melihat hasil tes kemampuan berpikir kritis efektif dalam menerapkan PBL siswa mampu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang disajikan dengan begitu siswa dituntut untuk mampu berpikir kritis. Ketentuan pengelompokan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dengan kategori tinggi yaitu sebesar 17 siswa dalam kategori sedang yaitu sebesar 7 siswa dan dalam kategori rendah 4 siswa. Tingginya kemampuan berpikir kritis siswa pada soal tes pembelajaran PBL dalam memecahkan suatu permasalahan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries160210204031;
dc.subjectberpikir kritisen_US
dc.subjectmodel Pblen_US
dc.subjectdomain kognitifen_US
dc.subjecttaksonomi bloomen_US
dc.titleAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Pbl Kelas V DI Sekolah Dasaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2102040


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record