Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDAYATI, Nur
dc.contributor.advisorHAFAN, Jon
dc.contributor.authorPERTIWI, Zulihastika Mesly Eka
dc.date.accessioned2020-12-16T01:52:00Z
dc.date.available2020-12-16T01:52:00Z
dc.date.issued2020-07-30
dc.identifier.nimNIM162310101222
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102706
dc.description.abstractDiabetes Mellitus Tipe 2 adalah suatu penyakit yang tidak hanya menimbulkan masalah fisik tetapi juga aspek psikologis, terutama terkait pengobatan jangka panjang yang harus dijalani. Adanya hal tersebut dapat menimbulkan perasaan negatif dan stress yang dapat mengubah pola perilaku dan kemampuan pasien dalam melakukan manajemen penyakit. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi koping seperti spiritual sebagai sumber kekuatan untuk menumbuhkan harapan, arti, dan tujuan hidup serta meningkatkan resiliensi pada pasien DM Tipe 2 dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kesejahteraan spiritual dengan resiliensi pada pasien DM Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RS Jember Klinik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional study dan melibatkan partisipasi 124 pasien DM Tipe 2 yang dipilih berdasarkan teknik systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 kuesioner berbahasa Indonesia yaitu kusioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) untuk mengukur kesejahteraan spiritual dan kuesioner Connor-Davidson Resilience Scale 25 (CD-RISC 25) untuk mengukur resiliensi. Skor kesejahteraan spiritual dari 124 partisipan berada pada nilai minimal 62, maksimal 108, kuartil bawah 72, median 78, dan kuartil atas 88. Indikator religious well-being memiliki nilai median lebih tinggi daripada indikator existential wellbeing. Pada skor resiliensi, nilai minimal, maksimal, median, kuartil bawah dan kuartil atas yang diperoleh adalah 42, 100, 66, 72, dan 75. Diantara kelima indikator yang ada, penerimaan positif terhadap perubahan dan hubungan dengan orang lain memiliki nilai median tertinggi, sedangkan indikator dengan nilai median terendah adalah kompetensi pribadi, standar yang tinggi, dan keuletan. Analisis data menggunakan Spearman Correlation Test menunjukkan adanya hubungan positif berkekuatan sedang antara kesejahteraan spiritual dengan resiliensi pada pasien DM Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Jember Klinik (p value = 0.001, r = 0.446). Hubungan positif mengandung arti bahwa semakin tinggi nilai kesejahteraan spiritual yang dimiliki pasien, maka nilai resiliensi yang dimiliki juga tinggi. Semakin baik seseorang menjalin hubungannya dengan keempat komponen spiritual, maka semakin baik pula kemampuannya untuk beradaptasi dan tetap berfungsi secara normal dalam menghadapi penyakit DM Tipe 2 yang diderita. Kesejahteraan spiritual merujuk pada kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan yang baik dengan kesemua aspek spiritual yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan Tuhan. Dimana adanya hubungan seperti itu dapat memberikan dampak yang baik bagi seseorang terutama dengan penyakit kronis, salah satunya DM Tipe 2. Dampak baik yang dimaksud adalah spiritual dapat membuat seseorang merasa tenang dan aman, memiliki sarana untuk mengurangi kecemasan dan perasaan negatif, serta meningkatkan harapan dalam menghadapi berbagai permasalahan, sehingga terciptanya tujuan dan arti hidup yang pada akhirnya hal tersebut dapat mengembangkan kemampuan menggunakan potensi yang dimiliki untuk tetap berfungsi sebagaimana mestinya atau menjadi resilien. Dari penjelasan yang di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan resiliensi pada pasien DM Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Jember Klinik. Dimana hubungan tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan spiritual menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan resiliensi pasien dalam menghadapi penyakitnya. Sebagai seorang tenaga kesehatan, perawat diharapkan dapat memberikan asuhan secara holistik. Jika pasien DM Tipe 2 kurang menunjukkan tingkat adaptasi serta koping yang baik terhadap kondisi dan penyakitnya, maka peningkatan akan kesejahteraan spiritual dapat dilakukan, dengan harapan resiliensi pasien tersebut juga akan meningkat.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectKesejahteraan Spiritualen_US
dc.subjectDiabetes Mellitusen_US
dc.subjectResiliensien_US
dc.titleHubungan Kesejahteraan Spiritual dengan Resiliensi pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RS Jember Kliniken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKeperawatan
dc.identifier.kodeprodi2310101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record