dc.description.abstract | Kehilangan gigi dapat menganggu kesehatan struktur orofasial dan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Kehilangan gigi dapat dilakukan perawatan dengan menggunakan gigi tiruan. Salah satu bagian dari gigi tiruan adalah basis gigi tiruan. Basis gigi tiruan yang berbahan resin akrilik memiliki kelebihan estetiknya yang bagus, mudah dimanipulasi, dan ekonomis. Namun, resin akrilik memiliki sifat porositas yang buruk. Sifat porositas dan kekasaran permukaan pada basis gigi tiruan yang menghadap mukosa jaringan mulut merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme ini dapat memicu terjadinya denture stomatitis. Salah satu mikroorganisme yang memicu terjadinya denture stomatitis adalah bakteri Streptococcus mutans. Pasien pemakai gigi tiruan disarankan untuk menjaga kebersihan gigi tiruannya dengan pembersih gigi tiruan atau denture cleanser. Denture cleanser yang ideal memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang efektif. Salah satu bahan alami yang memiliki sifat antibakteri adalah ekstrak kulit manggis. Kulit manggis memiliki beberapa senyawa bioaktif yang diduga dapat bersifat sebagai antibakteri yaitu xanthone, flavonoid, tanin, dan antosianin. Peneliti menggunakan ekstrak kulit manggis untuk melihat pengaruh ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% sebagai bahan alternatif pembersih gigi tiruan terhadap pertumbuhan S. mutans. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2019- Februari 2020. Sampel penelitian dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol negatif akuades steril, kontrol positif sodium hipoklorit, dan 4 kelompok perlakuan masing-masing 6 sampel pada setiap kelompok perlakuan. Hasil penelitian dengan menggunakan alat spektrofotomoter menunjukkan hasil bahwa kelompok ekstrak kulit manggis 100% memiliki konsentrasi bakteri S. mutans paling sedikit. Analisis data menunjukkan | en_US |