dc.description.abstract | Saat ini penentuan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di desa Besuki,
Kabupaten Situbondo masih menggunakan pendataan secara manual dengan datadata
yang tersedia akibatnya terdapat kasus dimana siswa yang seharusnya lebih
tepat untuk menerima Kartu Indonesia Pintar tidak menerima kartu karena
kesalahan dalam menganalisa data yang tersedia, berdasarkan permasalahan
tersebut maka di butuhkan solusi untuk membantu menentukan penerima (KIP).
Solusi yang dapat di berikan adalah merancang sebuah Sistem Pendukung
Keputusan dalam menentukan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar dapat
memudahkan staff dalam menentukan warga yang berhak mendapatkan bantuan
secara tepat.
Penelitian ini menggunakan metode Profile Matching karena merupakan
suatu metode yang dapat digunakan pada sistem pendukung keputusan, proses
penilaian kompetensi dilakukan dengan membandingkan antara satu profil nilai
dengan beberapa profil nilai kompetensi lainnya, sehingga dapat diketahui hasil
dari selisih kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan, selisih dari kompetensi
tersebut disebut gap, dimana gap yang semakin kecil memiliki nilai yang semakin
tinggi. Sistem Pendukung Keputusan ini dibangun berbasis web agar bersifat
fleksibel.
Sistem mampu mengolah hasil perhitungan metode profile matching
menjadi acuan untuk menentukan siswa yang layak untuk menerima KIP. Hal ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan sistem dan perhitungan manual yang sudah
sesuai. Sistem yang dihasilkan juga memiliki tampilan dan fungsi cukup mudah
ix
untuk dipahami oleh pengguna sehingga sudah memenuhi kebutuhan nonfungsional
user friendly.
Metode profile matching yang diterapkan pada sistem dengan
menggunakan variabel Penghasilan Keluarga, Status Kepemilikan Rumah,
Kepemilikan Aset Bergerak, Kepemilikan Aset Tidak Bergerak, Jumlah
Tanggungan yang Masih Sekolah, Luas Lantai Rumah, Jenis Dinding Terluas
Rumah dan Hewan Ternak Berkaki 4 sebagai bahan proses perhitungan dapat
berjalan dengan baik. Implementasi metode profile matching pada sistem
mempunyai hasil yang sesuai dengan perhitungan manual yang mana hasil
perhitungan tersebut didapat dari perhitungan Penghasilan Keluarga, Status
Kepemilikan Rumah, Kepemilikan Aset Bergerak, Kepemilikan Aset Tidak
Bergerak, dan Jumlah Tanggungan yang Masih Sekolah sebagai core factor dan
Luas Lantai Rumah, Jenis Dinding Terluas Rumah dan Hewan Ternak Berkaki 4
sebagai secondary factor yang kemudian core factor diberi bobot 60% dan
secondary factor 40%. Proses perhitungan berlangsung saat user memasukkan
nilai-nilai variable yang sudah ditentukan, sistem secara otomatis akan
menghitung nilai akhir dan menampilkan hasilnya sebagai acuan untuk
menentukan kelayakan siswa penerima KIP tersebut. | en_US |