Show simple item record

dc.contributor.advisorBUMI, Candra
dc.contributor.authorNOER, Rofiqoh
dc.date.accessioned2020-12-14T03:00:48Z
dc.date.available2020-12-14T03:00:48Z
dc.date.issued2019-09-03
dc.identifier.nim142110101093
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102566
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain penelitian crosssectional yang dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2019. Populasi penelitian ini adalah seluruh PFC penderita skizofrenia di wilayah puskesmas perkotaan Kabupaten Jember yaitu sebanyak 295 orang dengan jumlah sampel sebanyak 107 orang yang diambil dengan teknik multistage cluster sampling. Tahap pertama cluster sampling digunakan untuk menentukan puskesmas kemudian tahap kedua untuk menentukan responden secara random sampling dari masing-masing puskesmas terpilih yaitu Sumbersari, Gladak pakem, Bangsalsari, Balung serta Puger. Variabel bebas yang diteliti terdiri dari karakteristik penderita skizofrenia (jenis kelamin, usia, jenis skizofrenia dan durasi masa sakit), karakteristik PFC (jenis kelamin, usia, status marital, status ekonomi, status pekerjaan, pendidikan, status kekerabatan, tipe keluarga dan lama merawat) dan tingkat dukungan sosial keluarga, sedangkan varibel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat distres psikologik. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas. Data primer dianalisis menggunakan teknik analisis univariabel dan bivariabel dengan uji chi square yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi tertulis. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar penderita skizofrenia adalah laki-laki (73,8%), berusia dewasa (67,2%), menderita skizofrenia hebefrenik (63,6%) dengan durasi sakit lebih dari 1 tahun (95,3%). Mayoritas PFC adalah perempuan (81,3%), merupakan lansia (67,3%), sudah menikah (85,0%), bekerja (37,4%) dengan status ekonomi berada di bawah UMR Kabupaten Jember (76,6%), tidak/belum pernah bersekolah (43%), merupakan orang tua penderita skizofrenia (66,4%) dengan tipe keluarga nuklear (71,0%) dan telah merawat penderita skizofrenia lebih dari 1 tahun (91,6%), memiliki dukungan sosial keluarga yang cukup baik (58,9%) dan tingkat distres psikologik yang tergolong normal (56,1%). Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor karakteristik penderita skizofrenia, karakteristik PFC dan tingkat dukungan sosial keluarga didapatkan hasil bahwa distres psikologik hanya signifikan berhubungan dengan status ekonomi PFC (p=0,003). Berdasarkan hasil tersebut disarankan agar keluarga penderita skizofrenia lebih terbuka dan segera melapor pada petugas kesehatan setempat sehingga skizofrenia dapat segera tertangani, menghilangkan pandangan negatif terkait penyebab serta kesembuhan skizofrenia, memberikan dukungan instrumental terhadap keluarga serta penderita skizofrenia untuk patuh dalam menjalani pengobatan. Saran untuk dinas kesehatan Kabupaten Jember untuk bekerjasama dengan dinas sosial dan ketenagakerjaan untuk memberikan pelatihan kerja serta dukungan modal atau lapangan pekerjaan kepada penderita skizofrenia yang telah sembuh atau keluarga penderita, serta menguatkan promosi kesehatan terkait program kesehatan jiwa dan dukungan sosial. Perlu untuk mengembangkan variabel serta teknik analisis untuk peneliti selanjutnya.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.titleDistres Psikologik Pada Primary Family Caregiver Penderita Skizofrenia Di Wilayah Puskesmas Perkotaan Kabupaten Jemberen_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakat
dc.identifier.kodeprodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record