dc.description.abstract | Seiring berkembangnya era dan zaman, maka perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Sehingga menuntut manusia pada era
tersebut memiliki keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Keterampilan berpikir
kritis dan kreatif dapat dilatihkan sejak menempuh pendidikan di sekolah dengan
memunculkan permasalahan-permasalahan yang menuntut siswa untuk berpikir
tingkat tinggi dalam menyelesaikannya. Pemberian soal tipe HOTS (Higher Order
Thinking Skill) mungkin bukan merupakan masalah yang berarti bagi sebagian
siswa. Namun fakta yang banyak terjadi di lapangan tidak jarang siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Bahkan beberapa dari mereka
merasa tidak terlayani dalam meyelesaikan permasalahan tipe tersebut. Sehingga
cara lama berupa pemberian scaffolding diharapkan mampu menjadi solusi bagi
siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Penelitian ini membahas tentang
profil scaffolding yang dibutuhkan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah
geometri ditinjau dari pelevelan geometri menurut van Hiele. Tiga level menurut
van Hiele yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu level visual, level analisis,
dan level deduksi informal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan
jenis scaffolding yang dibutuhkan oleh siswa pada level visual menurut van Hiele
dalam menyelesaikan masalah geometri, mendeskripsikan jenis scaffolding yang
dibutuhkan oleh siswa pada level analisis menurut van Hiele dalam
menyelesaikan masalah geometri, dan mendeskripsikan jenis scaffolding yang
dibutuhkan oleh siswa pada level deduksi informal menurut van Hiele dalam
menyelesaikan masalah geometri.
x
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Pada tahap awal penelitian calon subjek diberikan tes geometri untuk
mengelompokkan level kemampuan geometri menurut van Hiele. Kemudian
diambil beberapa sampel subjek yang merepresentasikan subjek pada level visual,
subjek pada level analisis, dan subjek pada level deduksi informal menurut teori
van Hiele. Dari setiap kelompok subjek kemudian akan diberikan masalah
geometri tertulis sambil dilakukan wawancara secara mendalam dan proses
pemberian scaffolding yang dibutuhkan oleh subjek, sehingga subjek dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek pada level visual
cenderung membutuhkan banyak scaffolding dengan tipe yang beragam. Subjek
pada level ini butuh petunjuk, penjelasan, dan contoh yang baik agar tidak salah
dalam memutuskan alur penyelesaian masalah. Scaffolding tipe visual dan
organisator tingkat tinggi juga dibutuhkan subjek level visual. Subjek pada level
analisis cenderung membutuhkan tipe scaffolding pada beberapa poin saja. Subjek
pada level ini butuh petunjuk, penjelasan, pertanyaan, pengingatan konsep, dan
contoh yang baik agar tidak salah dalam memutuskan alur penyelesaian masalah.
Scaffolding tipe visual masih dibutuhkan subjek level analisis. Sedangkan subjek
pada level deduksi informal cenderung membutuhkan tipe scaffolding yang
berkaitan dengan alur penyelesaian masalah saja. Subjek pada level ini hanya
membutuhkan tipe scaffolding jenis petunjuk, pertanyaan, dan penjelasan hanya
pada masalah tertentu saja.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah diharapkan ada
penelitian lanjutan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan kemampuan
geometri menurut level van Hiele yang lebih tinggi dan lebih menyeluruh. Selain
itu juga diharapkan ada penelitian lanjutan yang membahas tentang manfaat lain
dari penelitian ini, yaitu setelah subjek mendapatkan scaffolding yang tepat dalam
menyelesaikan masalah geometri, apakah nantinya akan meningkatkan kreatifitas
subjek dalam menyelesaikan masalah yang lain. | en_US |