Pengembangan Objek Wisata Pantai Pasir Putih Di Kabupaten Situbondo (Studi Penelitian Pada Perusahaan Daerah Pasir Putih)
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan objek wisata pantai pasir putih Situbondo di dalam kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah yang kemudian disebut dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014. Tentang Peraturan Daerah ini menyebutkan bahwa Perusahaan Daerah Pasir Putih (Perusda Pasir Putih) adalah sebuah badan usaha yang mengelola objek wisata pantai pasir putih dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam bidang pariwisata, hiburan umum, rumah makan dan tempat penginapan serta perhotelan yang bersifat umum, oleh karena itu pantai pasir putih perlu dikelola secara profesional.
Dalam suatu objek wisata tentunya yang menjadi perhatian wisatawan saat berkunjung yaitu sarana dan prasarana, seperti fasilitas apa saja yang ada di objek wisata tersebut. Pantai pasir putih sebagai salah satu wisata unggulan di Kabupaten Situbondo dalam pengembangannya terkesan lamban. Hal lain yang harus diperhatikan yaitu dalam sebuah kawasan objek wisata harus memiliki sebuah daya tarik, daya tarik dapat berupa ketersedian wahana permainan dan atraksi wisata oleh karena itu sarana dan prasarana adalah komponen pariwisata yang penting untuk dikembangkan. Fasilitas pariwisata yang tersedia di objek wisata pantai pasir putih sebut saja hotel, cootage namun di lain sisi objek wisata pantai pasir putih minim wahana wisata modern. Dikarenakan permintaan pasar yang tiap tahunnya akan bertambah tentu menjadi tantangan bagi pengelola pantai pasir putih agar lebih efisien dalam merumuskan rencana pengembangan karena dalam pengembangannya objek wisata pantai pasir putih terdapat beberapa kekurangan diantaranya kurangnya fasilitas wisata seperti Gazebo, paving stone di area wisata, tenda dan meja pantai, kurangnya wahana permainan seperti speed
viii
boat, jet sky, fly boat, banana boat, restoran apung serta minimnya sanitasi dan drainase saluran irigasi.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan terkait pengembangan objek wisata pantai pasir putih oleh Perusahaan Daerah Pasir Putih. Sumber data yang digunakan ialah data primer dan sekunder yang dapat melalui wawancara terhadap informan dengan cara bertatap muka, dan sumber tertulis melalui dokumen dan referensi karya ilmiah lainnya. Teknik penentuan informasi yang digunakan adalah Snowball Sampling. Informan pada penelitian ini terdiri dari Direktur Perusahaan Daerah Pasir Putih, Kasubag Pemasaran dan Informasi, Kepala Bagian/Manajer Wisata Bahari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah, dalam pengembangan objek wisata pantai pasir putih memfokuskan pada 3 komponen yaitu informasi dan promosi, fasilitas, dan daya tarik. Masalah yang ada di Bidang Pemasaran dan Informasi yaitu minimnya tenaga ahli dikarenakan posisi ini lama ditinggalkan karena pensiun. Kurangnya keaktifan admin dalam memposting serta mempromosikan objek wisata terkait melalui media sosial sebut saja Instagram, Twitter hal ini tidak lepas oleh keterbatasan tenaga ahli/terampil dalam bidang Pemasaran dan Informasi.
Dalam segi fasilitas oleh karena minimnya fasilitas wahana pantai seperti speed boat, jet sky, fly boat, banana boat, akan lebih baik apabila fasilitas yang tersebut di atas tersedia di Objek Wisata Pantai Pasir Putih Daya tarik, sebuah objek wisata akan berkembang apabila memiliki daya tarik karena faktor ini juga yang mendorong wisatawan untuk datang berkunjung, daya tarik wisata dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu sifat khas, wisata buatan, dan wisata budaya. Objek wisata pantai pasir putih memiliki kearifan lokal yang masih tetap dijaga oleh masyarakat sekitar yaitu lomba ayam sap-sap. Sayangnya atraksi wisata ini hanya akan dinikmati setahun sekali karena akan diselenggarakan apabila ada kegiatan tahunan serta minimnya pengetahuan masyarakat luas terkait atraksi ayam sap-sap.