ASPEK SOSIAL POLITIK NOVEL KEPUNDAN KARYA SYAFIRIL ERMAN DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA
Abstract
Hasil dan pembahasan menunjukkan tema novel adalah keinginan berkuasa
dapat menyebabkan seseorang bertindak sewenang-wenang, otoriter, menyebarkan
fitnah yang dapat merugikan orang lain, sehingga diperlukan perjuangan untuk
melawannya. Tema novel didukung dengan keberadaan tokoh, latar, dan konflik.
Tokoh utama Kepundan adalah lelaki muda yang berwatak berani, kritis, idealis, dan
individualis. Latar Kepundan meliputi latar waktu pada era reformasi; latar tempat
x
terjadi di sekolah, penjara, tangsi militer, dan permukiman transmigran; dan latar
sosial yakni masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Konflik Kepundan
dibangun dari pertentangan antartokoh, pertentangan tokoh dengan kata hatinya, dan
pertentangan ide dengan ide lainnya. Keberadaan tokoh, latar, dan konflik berkaitan
erat dengan tema cerita. Aspek sosial politik novel dapat dinikmati melalui: 1)
Struktur sosial, berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian tokoh; 2) Proses
sosial, ditunjukkan melalui usaha tokoh dalam berinteraksi di masyarakat melalui
kerja sama dan pertentangan; 3) Problem sosial, tercermin dari usaha tokoh dalam
menghadapi kemiskinan; 4) Penyebab konflik politik, ditunjukkan dengan adanya
keinginan berkuasa, adanya pembatasan kebebasan akademis, adanya birokrasi yang
mempersulit masyarakat miskin, adanya rekayasa politik terhadap sejarah; 5) Bentuk
konflik politik adalah aksi demonstrasi massa, aksi pengeboman gedung perlindungan
sosial; 6) Strategi politik, meliputi strategi untuk mendapatkan kekuasaan, dan
strategi dalam penyerbuan; dan 7) Proses politik, tercermin dari usaha-usaha tokoh
untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan melalui cara konspirasi dan
penetapan kebijakan. Hasil aspek sosial politik dalam Kepundan menurut KTSP dapat
dimanfaatkan siswa SMA kelas XI semester 1 sebagai alternatif materi pembelajaran
apresiasi sastra di SMA yakni untuk mencapai kompetensi dasar menganalisis unsur
intrinsik dan ekstrinsik sebuah novel.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Tema Kepundan yakni keinginan
berkuasa dapat menyebabkan seseorang bertindak sewenang-wenang, otoriter,
menyebarkan fitnah yang dapat merugikan orang lain, sehingga diperlukan
perjuangan untuk melawannya dibawakan melalui tokoh utama lelaki muda, berlatar
era reformasi; (2) aspek sosial politik Kepundan dapat memperjelas bahwa seseorang
yang mempunyai bakat, akan tetapi tidak didukung lingkungan sosialnya, maka tidak
akan berhasil. (3) hasil dan pembahasan aspek sosial politik dalam novel Kepundan
dimanfaatkan sebagai acuan untuk menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik siswa
SMA kelas XI semester 1. Saran yang diberikan adalah (1) bagi peneliti lainnya,
perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap novel Kepundan dengan pendekatan
dan metode yang berbeda. Misalnya pendekatan sosiologi sastra, psikologi sastra,
atau estetika resepsi. (2) bagi peneliti lainnya, kajian tentang aspek sosial politik
dapat diterapkan pada karya sastra yang berbeda, seperti novel-novel politik lainnya
yakni Trilogi Cermin Merah karya N. Riantiarno. (3) bagi guru mata pelajaran bahasa
Indonesia, disarankan untuk mencoba mengaplikasikan hasil penelitian ini sebagai
analisis siswa karena dengan mempelajari karya sastra siswa dapat sekaligus belajar
masalah sosial politik.