Pelayanan Sosial Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Hak Dasar Pada Anak Penyandang HIV/AIDS (ADHA) (Studi Deskriptif di Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif Kabupaten Tulungagung)
Abstract
Unit Layanan Terpadu Perlidungan Sosial Anak Integratif (ULTPSAI)
merupakan salah satu pusat layanan integratif anak di Kabupaten Tulungagung
dalam memberikan penyediaan layanan terhadap anak. Pemberian layanan pada
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial dilaksanakan sebagai perubahan sosial
terencana pada anak yang memerlukan perlindungan khusus, sasarannya untuk
memberikan penanganan dan pelayanan pada klien anak yang menyandang
penyakit HIV/AIDS. Karakteristik anak yang menyandang penyakit yang
berbahaya dan bahkan mematikan ini akan mempengaruhi dan membawa dampak
atau mengarahkan anak bukan hanya penyakit fisik saja melainkan pada penyakit
psikis, mental yang disebabkan adanya tekanan sosial yang mengakibatkan anak
mengalami kegagalan dalam melaksanakan fungsi dan relasi sosialnya.
Pelaksanaan dari kegiatan pelayanan sosial yang dilakukan berdasarkan pada
upaya layanan dengan tujuan mengimplementasikan bentuk program layanan
untuk mencapai pemenuhan kebutuhan hak dasarnya, terkait kondisi kesehatan
anak dan juga layanan lainnya disesuaikan kebutuhan, risiko dan ancaman anak.
Layanan yang diberikan kepada anak dapat menekan kemunduran-kemunduran
pada kondisi anak, dan memberikan perlindungan sosial sehingga memberikan
dampak pada kesejahteraan anak penyandang HIV/AIDS. Hal tersebut mendasari
tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis
upaya yang dilaksanakan lembaga melalui klasifikasi layanan dengan tahapan
kegiatan pelayanan sosial sekaligus fungsi dari masing-masing sebagai perubahan
sosial terencana anak yang diberikan oleh Unit Layanan Terpadu Perlindungan
Sosial Anak Integratif hingga mampu memenuhi kebutuhan hak dasar pada anak
penyandang HIV/AIDS.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian yang
digunakan adalah studi deskriptif. Teknik penentuan informan dan lokasi
penelitian adalah purposive. Teknik pengumpulan data adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan data
dari satu sumber dengan sumber yang lain dan triangulasi waktu untuk
meyakinkan validitas data yang berkaitan dengan perubahan suatu proses dan
perilaku informan, karena perilaku mengalami perubahan dari waktu ke waktu
dalam mendapatkan kredibiltas data yang dilakukan melalui pengecekan dengan
wawancara, observasi tidak hanya satu kali saja melainkan diwaktu atau situasi
yang berbeda.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adanya pelayanan sosial yang
dilakukan oleh lembaga human service organization yang mengkhususkan
layanannya ke anak ini berupa kemudahan akses layanan. Untuk menjangkau
sistem sumber layanan melalui kegiatan pelayanan sosial yang dilaksanakan tidak
serta merta memberi program layanan sesuai pemberian lembaga, melainkan
melihat dahulu kebutuhan dan risiko anak penyandang HIV/AIDS. Adapun
kalsifikasi layanan yang diberikan lembaga meliputi upaya preventive, rehabilitatif dan perlindungan sosial yang dalam pelaksanaannya terdapat 5
tahapan kegiatan pelayanan sosial yang dilakukan lembaga meliputi pendekatan
awal, assesmen, perencanaan pemecahan masalah, pelaksanaan pemecahan
masalah, dan evaluasi. Tahap pendekatan awal mencari informasi, pengetahuan
dan ketrampilan mengenai pelayanan sosial dengan anak dan keluarga. Tahap
assesmen berupaya mengidentifikasi permasalahan anak dan kebutuhan anak.
Tahap perencanaan pemecahan masalah dilaksanakan melalui case conference
dengan integrasi Kabupaten Tulungagung untuk merumuskan dan menemukan
program layanan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kegiatannya dengan
melihat hasil analisis assesmen, pembahasan kasus anak, dan penempatan
penerima layanan pada jenis program pelayanan yang sesuai. Tahap pelaksanaan
pemecahan masalah atau implementasi program dibantu dengan integrasi
Kabupaten Tulungagung dengan surat rujukan yang dibuat, untuk melaksanakan
kegiatan pelayanan sosial melalui pendampingan oleh caseworker, pemberian
jaminan sosial berupa bantuan sosial, jaminan kesehatan berupa JKN untuk
masyarakat kurang mampu tidak dibebankan biaya dan juga jalur fast track
memudahkan anak mendapat layanan dengan cepat jika terjadi kedaruratan, dan
jaminan pendidikannya anak dengan sosialisasi maupun mendapatkan sekolah.
Tahap evaluasi sebagai proses pengawasan dalam perkembangan anak
penyandang HIV/AIDS pasca mendapat pelayanan sosial. Berdasarkan fungsi dari
masing-masing tahapan kegiatan pelayanan sosial capaiannya meliputi
pendekatan awal untuk menjalin relasi dengan anak dan keluarga, pengungkapan
pemahaman masalah untuk mendalami risiko dan kebutuhan anak, perencanaan
pemecahan masalah untuk menentukan strategi dalam akses sumber layanan anak,
pelaksanaan pemecahan masalah dengan rujukan untuk menerapkan program dan
bimbingan anak, evaluasi pemecahan masalah untuk mengetahui keberhasilan
program.
Melalui upaya pemberian layanan berdasarkan klasifikasi layanan dengan
tahapan kegiatan program pelayanan sosial pada anak penyandang HIV/AIDS ini
sebagai wujud bentuk layanan yang dinilai dapat mengurangi kemunduran kondisi
anak yang positif menyandang HIV/AIDS, dengan memberikan dampak
mengarahkan anak mengalami perkembangan dalam memperpanjang usia harapan
hidup anak, dengan upaya yang dilakukan bersifat sebagai perlindungan sosial
terhadap anak melalui sumber pendukung yang memadai hingga anak dikatakan
sejahtera mampu memenuhi kebutuhan hak dasarnya.