dc.description.abstract | Lalat menularkan penyakit ke manusia dengan membawa berbagai
patogen yang menempel pada badannya. Patogen diambil oleh lalat dari sampah,
kotoran, dan benda lain yang melekat pada kaki, sayap, mulut, dan anggota badan
lainnya, kemudian ditransmisikan pada makanan dan minuman manusia dan / atau
hewan. Beberapa patogen yang ditransmisikan lalat secara mekanik adalah bakteri
Escherichia coli, Shigella, Salmonella, Vibrio colera dan parasit seperti
Balantidium coli, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia. Hal ini diduga terkait
dengan kejadian dan penyebaran penyakit tular vektor lalat oleh patogen yang
berasal dari sarang lalat. Beberapa penyakit ditularkan oleh vektor lalat, seperti
diare, disentri, tifus, dan kolera. Penemuan populasi lalat di Pasar, tempat
pemrosesan akhir (TPA) sampah, peternakan ayam, dan peternakan sapi
berpotensi sebagai sarang perindukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan pola bakteri dan parasit pada lalat dengan angka kejadian
penyakit tular vektor lalat dari sekitar Pasar, TPA, Peternakan Ayan dan Sapi.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel lalat dari lokasi Pasar,
TPA, Peternakan Sapi dan Peternakan Ayam. Sampel pertama diuji di
Laboratorium Mikrobiologi dengan melakukan kultur secara media selektif dan
uji reaksi biokimia lalu diidentifikasi pola bakteri dibedakan setiap lokasi. Sampel
kedua diuji di Laboratorium Parasitologi dengan mengamati dibawah mikroskop
dengan pembesaran hingga 1000x dan diidentifikasi pola parasit dari setiap lokasi.
Prevalensi angka kejadian penyakit tular vektor lalat dikumpulkan menggunakan
kohort dari tempat pelayanan kesehatan di sekitar Pasar, TPA, Peternakan Sapi
dan Ayam.
Hasil dari sampel pertama ditemukan pola bakteri E. coli, Salmonella dan
Shigella dari pasar. Pada TPA didapatkan hasil pola bakteri E. coli, Shigella,
Salmonella, dan Vibrio cholera. Pada Peternakan Ayam didapatkan hasil pola
bakteri E. coli, Shigella, dan Salmonella. Dan dari Peternakan sapi didapatkan
bakteri E. coli. Hasil dari sampel kedua tidak ditemukan ciri-ciri parasit yang
mengarah pada jenis Entamoeba histolytica, Balantidium coli, maupun Giardia
lamblia dari setiap lokasi.
Prevalensi kejadian penyakit tular vektor lalat berdasarkan kohort dari
tempat pelayanan kesehatan sekitar lokasi Pasar, TPA, Peternakan Sapi, dan
Peternakan Ayam sejumlah 61 kasus. Dari lokasi sekitar Pasar ditemukan
sejumlah 7 kasus diare, tifoid 3 kasus, disentri 8 kasus dan tidak ditemukan
kejadian kolera. Dari lokasi sekitar TPA ditemukan jumlah keseluruhan kasus
diare adalah 10 kasus, tifoid 2 kasus dan tidak ditemukan kejadian disentri dan
kolera. Dari lokasi sekitar Peternakan Ayam ditemukan jumlah keseluruhan kasus
diare adalah 15 kasus, tifoid 4 kasus, disentri 4 kasus dan kolera 1 kasus. Dari
lokasi sekitar Peternakan Sapi ditemukan jumlah keseluruhan kasus diare adalah 3
kasus, tifoid 5 kasus, disentri 1 kasus dan tidak ditemukan kejadian kolera.
Penelitian dianalisis menggunakan uji Chi square dengan crosstab 7x4
dengan signifikansi 0,05. Dari lokasi Pasar ditemukan 3 bakteri dengan prevalensi
18 kasus penyakit tular vektor lalat dan ada hubungan yang signifikan antara pola
bakteri pada lalat dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi
Pasar. Dari TPA ditemukan 4 bakteri dengan prevalensi 10 kasus penyakit tular
vektor lalat dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat
dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi TPA. Dari
Peternakan ayam ditemukan 3 bakteri dengan prevalensi 24 kasus penyakit tular
vektor lalat dan ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat
dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi Peternakan Ayam.
Dari Peternakan sapi ditemukan 1 bakteri dan 9 kasus penyakit tular vektor lalat
dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat dengan
angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi di Peternakan Sapi. | en_US |