dc.description.abstract | Kepatuhan dalam melakukan hand hygiene menjadi salah satu elemen penting
dalam mencegah terjadinya infeksi yang berada di rumah sakit salah satunya
HAIs. Perilaku keluarga pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit sangat
berpengaruh terhadap timbulnya HAIs terutama dalam penerapan hand hygiene.
Mumpuningtias dkk (2018) mengatakan bahwa kebersihan tangan dapat
melindungi pasien terhadap timbulnya HAIs di lingkungan rumah sakit. Salah
satu langkah untuk mencegah perkembangbiakan mikroorganisme yaitu dengan
melakukan hand hygiene yang benar sesuai dengan 6 langkah dan 5 momen dalam
melakukan hand hygiene (WHO, 2009). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat kepatuhan seseorang tersebut diantaranya ialah pengetahuan, sikap,
motivasi dan juga lingkungan (Ta’adi dkk, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kepatuhan hand hygiene keluarga pasien perawatan intensif
dalam mencegah terjadinya HAIs di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Penelitian ini dilakukan di ruang ICU dan ICCU RSU Dr. H. Koesnadi
Bondowoso pada bulan Februari hingga Maret 2020. Jenis penelitian
menggunakan desain penelitian deskriptif eksploratif dengan variabel independent
yaitu kepatuhan hand hygiene pada keluarga pasien. Penentuan sampel yaitu pada
keluarga pasien perawatan Intensive Care Unit menggunakan purposive sampling
dengan sampel sebanyak 83 responden di ruang (ICU dan ICCU). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 53 responden mendapatkan nilai ≥50% yang
berarti patuh dan terdapat 30 responden mendapatkan nilai <50% yang berarti
tidak patuh dalam melakukan hand hygiene. Penilaian tingkat kepatuhan
berdasarkan 5 momen dalam melakukan hand hygiene sesuai dengan ketetapan
WHO tahun 2009. Kelima momen tersebut dilakukan setiap kesempatan yang ada
sesuai dengan 6 langkah dalam melakukan hand hygiene baik melalui Handrub
ataupun Handwash. Dari kelima momen tersebut, didapatkan nilai kepatuhan
tertinggi berada pada momen sebelum bersentuhan dengan pasien dan sebelum
melakukan prosedur bersih/steril yaitu sebesar (69,9%).
Kebersihan tangan menjadi penting terutama bagi keluarga pasien yang
sedang dirawat di ruang intensif karena risiko terjadinya infeksi paling tinggi di
rumah sakit yaitu berada pada perawatan ruang Intensive Care Unit (ICU). Pasien
yang sedang menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) memiliki resiko
tinggi terkena HAIs dan seringkali disebut sebagai episentrum infeksi jika
dibandingkan dengan perawatan di ruang rawat biasa, karena pasien dalam ruang
intensif sangat rentan terhadap infeksi akibat kondisi immunocompromised
(Kurniawati, 2015). Tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga dan pasien di ICU juga
memiliki kebutuhan dasar untuk saling bertemu, terutama keinginan untuk selalu
berada di dekat pasien. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya HAIs yang
bisa terjadi kepada siapapun baik petugas kesehatan, keluarga bahkan pasien itu
sendiri, keluarga juga harus tetap menjaga hand hygiene mereka terutama saat
keluar masuk ruang ICU (Meida, 2016).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa sebagian besar keluarga
pasien perawatan intensif RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso menunjukkan
perilaku patuh dalam melakukan hand hygiene, dan untuk mempertahankan
perilaku positif tersebut, diharapkan manajemen RSU Dr. H. Koesnadi
Bondowoso terus meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan keluarga pasien
dalam melakukan hand hygiene demi mencegah terjadinya HAIs di lingkungan
rumah sakit. | en_US |