dc.description.abstract | Hipertrigliserida adalah salah satu faktor terjadinya penyakit kardiovaskuler. Olahraga aerorbik merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaakuler dan dapat menurunkan kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan kadar trigliserida dan berat badan sebelum dan sesudah olahraga lari (olahraga aerobik) pada subjek (laki-laki) dengan kondisi normal. Dalam penelitian ini subjek penelitian diinstruksikan untuk berlari sejauh 1.1 km dengan interval tiga kali (hari) seminggu selama empat minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan sampel diukur kadar trigliserida dan berat badannya serta dihitung konsumsi energinya. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji t-paired. Hasil yang diperoleh tidak ada perbedaan yang bermakna pada kadar trigliserida (p > 0,05) dan terdapat perbedaan yang bermakna pada berat badan (p < 0,05) setelah melakukan olahraga lari. Hasil hitung konsumsi energi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Hal ini menunjukkan olahraga lari tidak berpengaruh secara nyata pada kadar trigliserida, namun berpengaruh nyata terhadap berat badan laki-laki yang memiliki kadar trigliserida dan berat badan normal | en_US |