dc.description.abstract | Pasar adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Wilayah
Kabupaten Situbondo tepatnya di Jalan Irian Jaya Kecamatan Panji, terdapat pusat
perbelanjaan utama bagi Masyarakat Situbondo dan sekitarnya, yakni Pasar
Mimbaan. Para pegawai toko di Pasar Mimbaan mayoritas beretnik Madura, ada juga
yang beretnik Jawa tetapi golongan minoritas, sedangkan para pembelinya ada dua
etnik yaitu etnik Madura dan Jawa, ada juga beretnik arab tetapi golongan minoritas.
Transaksi jual beli tersebut akan mengalami pemilihan bahasa. Pemilihan bahasa ada
tiga jenis pilihan yang digunakan, yaitu alih kode, campur kode, dan tunggal bahasa.
Alih kode yaitu menggunakan satu bahasa pada satu keperluan dan menggunakan
bahasa lain pada keperluan lain, campur kode yaitu menggunakan satu bahasa
tertentu dengan dicampuri serpihan-serpihan dari bahasa lain, dan yang terakhir
memilih satu variasi bahasa yang sama. Permasalahan dalam penelitian ini meliputi:
(1) bagaimanakah prinsip-prinsip penggunaan bahasa dalam peristiwa pemilihan
bahasa dalam interaksi jual-beli di Pasar Mimbaan Kabupaten Situbondo? (2) apakah
motif-motif yang melatarbelakangi tentang terjadinya pemilihan bahasa dalam
interaksi jual-beli di Pasar Mimbaan Kabupaten Situbondo?
Dalam penelitian ini peneliti meneliti sebuah kebiasaan masyarakat dan
kenyataan masyarakat di Pasar Mimbaan Kabupaten Situbondo dalam interaksi
jual-beli. Metode penyedian data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik
simak bebas libat cakap. Teknik lanjutan menggunakan teknik rekam dan dilakukan
pencatatan data. Metode wawancara dengan menggunakan kuesioner juga digunakan
dalam penyedian data. Selanjutnya, metode analisis data yang digunakan adalah
metode komparatif dan padan ekstralingual. Metode komparatif digunakan untuk
membandingkan leksikon tuturan data dengan leksikon yang ada pada kamus. Metode padan ekstralingual digunakan untuk menghubungakn tuturan dengan
konteks ekstralingual. Metode Penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian
informal, yaitu menyajikan hasil analisis dengan uraian kata-kata biasa.
Situasi sosial di Pasar Mimbaan Kabupaten Situbondo yaitu para pedagang
dan masyarakatnya mayoritas beretnik Madura, tetapi ada pula yang beretnik Jawa
dan Cina sebagai golongan minoritas. Variasi bahasa yang digunakan dalam interaksi
jual-beli yaitu bahasa Madura, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa. Bahasa Madura
yang digunakan, yaitu ragam enjâq iyâ dan engghi enten. Bahasa Indonesia yang
digunakan, yaitu ragam informal. Sedangakan bahasa Jawa yang digunakan, yaitu
ragam ngoko.
Peristiwa bahasa yang berupa tunggal bahasa meliputi tuturan bahasa Madura
enjâq iyâ dan engghi enten, tuturan bahasa Indonesia informal, dan tuturan bahasa
Jawa ngoko. Peristiwa bahasa yang berupa alih kode meliputi tuturan bahasa Jawa
ngoko ke bahasa Indonesia informal, tuturan bahasa Madura engghi enten ke bahasa
Indonesia informal, tuturan bahasa Indonesia informal ke bahasa Madura enjâq iyâ.
Peristiwa bahasa yang berupa campur kode meliputi tuturan bahasa Indonesia
informal dan bahasa Madura enjâq iyâ, tuturan bahasa Indonesia informal dan bahasa
Jawa ngoko.
Berdasarkan analisis dan pembahasan, hasilnya adalah sebagai berikut: (1)
situasi sosial kebahasaan dalam interaksi jual-beli di pasar Mimbaan Kabupaten
Situbondo, (2) peristiwa bahasa yang berupa tunggal bahasa, (3) peristiwa bahasa
yang berupa alih kode, (4) peristiwa bahasa yang berupa campur kode, dan (5) faktor
yang melatarbelakangi pemilihan bahasa. Faktor tersebut meliputi (a) faktor sosial,
dan (b) faktor psikologi. Faktor sosial memiliki indikator yang diidentifikasikan
menjadi penyebab, faktor tersebut adalah perbedaan usia, jarak sosial, sosial
ekonomi, dan pendidikan. Faktor psikologi meliputi kebutuhan pribadi mitra tutur.
Pembeli sebagai mitra tutur, sehingga mengakibatkan pegawai toko untuk mengikuti
bahasa yang digunakan oleh pembeli | en_US |