EMBANGUNAN KELEMBAGAAN PADA PROGRAM POSDAYA DI DUSUN GARDU UTARA KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian upaya yang
dilakukan secara terus menerus untuk mencapai suatu tingkat kehidupan masyarakat
yang sejahtera lahir dan batin, untuk itu peran serta masyarakat dalam pembangunan
sangat diperlukan karena merekalah objek sekaligus subjek pembangunan, sehingga
berkembanglah model pembangunan yang berpusat pada manusia yang
memfokuskan pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan
memobilisasikan sumber-sumber yang terdapat di komunitas untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk membuat
masyarakat menjadi berdaya melalui upaya pembelajaran sehingga mereka mampu
untuk mengelola dan bertanggung jawab atas program pembangunan dalam
komunitasnya. Pembelajaran tersebut diimplementasikan dalam rangkaian
pengembangan kapasitas masyarakat, dimana pelaksanaannya harus disesuaikan
dengan karakteristik dan kemampuan masyarakat setempat karena pada dasarnya
setiap komunitas bersifat unik.
Sejak saat itu pemerintah mulai merancang program yang komprehensif dan
terpadu yang tertuang pada Instruksi Presiden, Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional Tahun 2010 dan memfokuskan pada Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan. Sebagai
tanggapan dari Instruksi Presiden tersebut Sebuah gagasan pemberdayaan masyarakat yang disebut dengan Pos Pemberdayaan Keluarga
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembangunan kelembagaan
masyarakat pada program Posdaya. Melihat dari pembangunan lembaga yaitu
kepemimpinan, doktrin, program, sumber-sumberdaya, dan struktur intern. Dari hasil
penelitian yang saya lakukan, program posdaya banyak tidak dikenal oleh
masyarakat karena peran posdaya sangat kurang sekali atau kurang aktif dalam
mengembangkan programnya, program posdaya terkesan hanya numpang nama pada
paud di Dusun Gardu Utara. Terbukti dengan ketidak aktifan posdaya dalam
mengembangkan programnya banyak program posdaya yang tidak aktif. Masyarakat
dusun gardu utara hanya diberikan harapan dan janji-janji yang tidak ditepati.
Walaupun masyarakat terkesan di gantungkan tetapi masyarakat masih punya
kesadaran dan mampu berusaha untuk mengembangkan program posdaya terbukti
mulai dari kepemimpinan ibu Febri yang selalu aktif dalam kemasyarakatan sehingga
masyarakat lebih mengenal ibu febri dari pada program posdaya yang dibawah oleh
ibu Sudarti. Semua kegiatan yang ada pada program posdaya di laksanakan sendiri
dengan masyarakat tanpa adanya pendamping program dari Posdaya walaupun
banyak keterbatasan sumberdaya khususnya Sumber daya manusia. Tetapi mereka
tetep semangat untuk bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan
oleh masyarakat Dusun Gardu Utara. Kelembagaan yang ada pada masyarakat dusun
gardu Utara sangat erat karena mereka saling menjaga kepercayaan dan saling tolong
menolong untuk mencapai kesejahteraan bersama.