dc.description.abstract | Anak dengan usia sekolah dasar selama proses pembelajaran memerlukan
fasilitas bimbingan terkait perilaku perundungan. Masa anak sekolah dasara ini
memiliki rasa keingintahuan yang sangat kuat untuk mencoba hal-hal baru kepada
teman sebayanya maupun kepada yang lebih muda. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku perundungan pada anak sekolah dasar di Kecamatan Tapen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku perundungan pada anak
sekolah dasar. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian
deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel
yang diperoleh sebanyak 122 siswa. Instrument penelitian berupa kuesioner Peer
Interactions in Primary School (PIPS) concurrent dengan hasil 0,72 untuk victim
dan 0,63 untuk bully, dengan jumalah pertanyaan 18 soal dengan indicator 9
pelaku dan 9 korban. Metode yang digunakan menggunakan total sampling diolah
dengan SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa anak sekolah dasar (68,9%)
siswa sekolah dasar mengalami perundungan baik sebagai pelaku maupun korban.
Sejumlah (23,8%) siwa sekolah dasar merupakan korban perundungan dan
sebagian kecil yang bukan menjadi pelaku ataupun korban sejumlah (1,6%).
Tingkat perilaku perundungan yang terjadi dapat mempengaruhi dan mengubah
prespsi serta perilaku siswa. | en_US |