Perbandingan Profil Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga Odorata) Hasil Distilasi Sederhana dan Distilasi Fraksinasi Kolom 30 Cm
Abstract
Komoditas lokal Kabupaten Jember salah satunya yaitu bunga kenanga (Cananga odorata) yang banyak tumbuh di Dusun Gendir, Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Bunga kenanga merupakan salah satu komoditas penghasil minyak atsiri dan sekitar 67% dari ekspor minyak atsiri bunga kenanga telah masuk pasar Internasional. Metode yang sering digunakan untuk proses ekstraksi minyak atsiri bunga kenanga yaitu berbasis hidrodistilasi atau menggunakan pelarut air. Penelitian ini berfokus pada analisa profil minyak atsiri bunga kenanga hasil metode distilasi sederhana dan distilasi fraksinasi menggunakan kolom fraksinasi jenis vigreux 30 cm dengan pelarut air untuk menentukan kualitasnya. Profil minyak atsiri yang dianalisa meliputi rendemen dan senyawa volatil penyusun minyak atsiri bunga kenanga.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 hingga Januari 2020 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Analisis komponen kimia penyusun minyak atsiri menggunakan GC-MS di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. Proses ekstraksi menggunakan metode distilasi sederhana dan distilasi fraksinasi, masing-masing metode tersebut dilakukan selama 3 jam dan selama 3 jam dengan interval pengambilan minyak atsiri setiap 15 menit sehingga diperoleh 12 fraksi. Minyak atsiri yang diperoleh kemudian ditentukan kualitasnya dengan membandingkan aroma dan warnanya dengan SNI 06-3949-1005 serta komposisi senyawa penentu kualitas minyak atsiri bunga kenanga meliputi senyawa linalool, senyawa teroksigenasi, senyawa ester dan senyawa tidak teroksigenasi.Rendemen rata-rata minyak atsiri bunga kenanga hasil distilasi sederhana dan distilasi fraksinasi selama 3 jam berturut-turut 2,119±0,078% dan 1,646±0086%. Rendemen rata-rata minyak atsiri hasil distilasi sederhana dan distilasi fraksinasi selama 3 jam dengan interval pengambilan minyak atsiri setiap 15 menit berturut-turut 2,441% dan 2,032%. Komponen senyawa volatil minyak atsiri bunga kenanga hasil distilasi sederhana dan distilasi fraksinasi selama 3 jam yang teridentifiksi berturut-turut 20 dan 21 senyawa sedangkan untuk pengambilan setiap interval 15 menit didapatkan total 27 senyawa untuk keseluruhan fraksi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa distilasi fraksinasi kolom 30 cm menghasilkan minyak atsiri bunga kenanga yang baik kualitasnya dibandingkan distilasi sederhana. Hasil distilasi fraksinasi kolom 30 cm memiliki kandungan senyawa ester, teroksigenasi lebih tinggi serta senyawa tidak teroksigenasi lebih rendah dibandingkan distilasi sederhana. Senyawa penentu kualitas seperti ester dan teroksigenasi hasil distilasi fraksinasi dari fraksi 1 hingga fraksi 12 memiliki pola kelimpahan lebih tinggi dibandingakan distilasi fraksinasi sedangkan kelimpahan senyawa tidak teroksigenasi lebih tinggi pada distilasi sederhana. Kelimpahan senyawa linalool pada fraksi 1 dan 2 lebih tinggi pada distilasi fraksinasi sedangkan fraksi 3 hingga 8 lebih tinggi distilasi sederhana dengan kelimpahan relatif sedikit dan menurun setiap fraksinya. Senyawa mayor penyusun minyak atsiri bunga kenanga yang didapatkan dalam penelitian ini meliputi linalool, germankren D, p-metil anisol, benzil benzoat, geranil asetat, dan β-kariofilena.