Pengaruh Foreign Direct Investment, Portfolio Investment, Suku Bunga Terhadap Nilai Tukar DI Indonesia : Pendekatan Vector Error Correction Model (Vecm)
Abstract
Perdagangan internasional pada dasarnya berkaitan dengan barang dan jasa
dalam suatu perekonomian sehingga menyebabkan terjadinya integrasi keuangan
yang mana dapat mendorong spesialiasasi produksi antar negara. Perdagangan barang
dan jasa muncul sebagai akibat dari adanya permintaan dan penawaran produksi antar negara (Agustin, 2009). Perdagangan internasional menciptakan adanya suatu
pertukaran barang ataupun jasa dimana pada tiap proses pertukaran tersebut
membutuhkan adanya suatu mata uang yang digunakan sebagai harga dari barang dan
jasa yang diperjual belikan. Peran dari mata uang tersebut adalah sebagai acuan
daripada kinerja sebuah perekonomian untuk menjalankan semua kegiatan ekonomi
baik domestic maupun luar negeri sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap mata
uang.
Nilai Tukar dapat menimbulkan dampak positif pada suatu negara, baik
negara sedang berkembang maupun maju yang mana antara domestik dan luar negeri
melakukan transaksi dan terjadi dominasi perdagangan. Hal ini akibat dari proses
dominasi perdagangan, pergerakan fluktuasi nilai tukar menyebabkan persaingan
dalam jangka panjang sehingga pentingnya upaya untuk tetap menjaga posisi nilai
tukar mata uang suatu negara dalam kondisi stabil (Kuncoro, 2011 : 76-77). Apresiasi
yang terjadi pada nilai tukar mata uang suatu negara biasanya memiliki kondisi yang
stabil seperti halnya peningkatan pada sektor perdagangan ekspor, impor, dan
investasi. Sedangkan depresiasi nilai tukar mata uang suatu negara biasanya negara
tersebut memiliki kondisi yang tidak stabil misalnya penurunan pada sektor
perdagangan ekspor, impor, dan investasi (Lartey, 2006).
Nilai tukar memiliki faktor internal yang dapat mempengaruhi pergerakan
fluktuasi nilai tukar yaitu kondisi ketidakstabilan perekonomian suatu negara serta
penerapan kebijakan seperti sistem nilai tukar yang diterapkan suatu negara. Misalnya
pergerakan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain yang
mengalami depresiasi ataupun apresiasi yang fluktuatif dari tahun ke tahun salah
satunya dipengaruhi oleh sistem nilai tukar yang diterapkan di negara Indonesia
(Agustin, 2009). Beralihnya sistem nilai tukar menjadi mengambang bebas
menyebabkan semakin cepatnya aliran modal baik itu domestik maupun modal asing
keluar-masuk di Indonesia.