dc.description.abstract | Obat merupakan suatu senyawa yang digunakan untuk pencegahan dan
penyembuhan penyakit. Selain memiliki manfaat, obat juga memiliki efek
samping, dimana salah satu penyebabnya karena melakukan kesalahan dalam
pengobatan sendiri. Pengobatan sendiri harus sesuai dengan batasan penggunaan
obat secara rasional. Dalam mengurangi terjadinya pengobatan sendiri secara
tidak rasional maka pengetahuan sangat penting bagi setiap individu. Pengetahuan
merupakan faktor penentu sikap, dimana sikap merupakan kecenderungan untuk
melakukan sebuah perilaku dengan cara tertentu terhadap sebuah objek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap,
dan perilaku penggunaan obat diantara mahasiswa perguruan tinggi di Jember dan
mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan pengetahuan dan
sikap penggunaan obat yang dimiliki mahasiswa perguruan tinggi di Jember.
Penelitian ini merupakan metode pendekatan cross-sectional menggunakan
kuesioner yang di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia serta telah diuji
validitas dan reliabilitas, kemudian pengambilan data dilakukan dengan cara
menyebarkan link kuesioner secara online. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kalangan mahasiswa jenjang diploma dan strata-1 yang
masih berstatus aktif di perguruan tinggi di Jember, dimana besar sampel yang
digunakan adalah 544 responden. Pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu proportional convenience sampling. Analisis data yang
dilakukan yaitu teknik deskriptif dan teknik inferensial menggunakan uji ChiSquare.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan
penggunaan obat pada kalangan mahasiswa perguruan tinggi di Jember termasuk
kategori sedang (63,2%). Sikap penggunaan obat pada kalangan mahasiswa
perguruan tinggi di Jember termasuk kategori sedang (64,9%). Perilaku
penggunaan obat pada kalangan mahasiswa perguruan tinggi di Jember
menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa tidak pernah meminta obat-obatan
resep tanpa membawa resep kepada apoteker (44,7%), tetapi mahasiswa masih
menghentikan penggunaan obat resep ketika gejala yang dirasakan menghilang
(24,3%). Karakteristik demografi usia tidak memiliki perbedaan yang signifikan
(p>0,05) terhadap pengetahuan dan sikap dalam penggunaan obat pada kalangan
mahasiswa di Jember. Karakteristik demografi jurusan memiliki perbedaan yang
signifikan (p<0,05) terhadap pengetahuan dalam penggunaan obat pada kalangan
mahasiswa di Jember, tetapi karakteristik demografi jurusan tidak memiliki
perbedaan yang signifikan (p>0,05) terhadap sikap dalam penggunaan obat pada
kalangan mahasiswa di Jember. Karakteristik demografi angkatan perkuliahan
tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0,05) terhadap pengetahuan dan
sikap dalam penggunaan obat pada kalangan mahasiswa di Jember. | en_US |