dc.description.abstract | Dalam pandangan wacana kritis, semua aspek teks (kosa kata dan tata bahasa) diberdayakan untuk membungkus kepentingan-kepentingan tertentu (berupa ideologi) yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pengungkapan wacana untuk merepresentasikan sebuah ideologi yang ada di balik teks memerlukan upaya pembebasan bahasa yang digunakan oleh penulis dalam teks wacana. Hal inilah yang melatarbelakangi penggunaan wacana kritis sebagai alat analisis untuk mengungkap bentuk-bentuk wacana sebagai representasi ideologi yang terjadi dalam teks-teks wacana dakwah yang diproduksi oleh HTI sebagai organisasi atau kelompok keagamaan yang memiliki ideologi dan aliran tertentu. HTI membuat penafsiran Islam berdasarkan pada semangat khilafah, bukan menafsirkan Islam semata-mata berdasarkan konteks kehidupan masyarakat. Dengan demikian, ada upaya memajangkan ideologi dengan format pemahaman keagamaan yang didasarkan pada awal kepemimpinan dalam agama Islam, yaitu dengan kepemimpinan khalifah. | en_US |