Mise-en-scene pada Film Rudy Habibie (Habibie Ainun 2)
Abstract
Film kini makin beragam dan memiliki berbagai genre.Genre yang paling umum di antaranya adalah drama, genre drama mampu berkombinasi dengan genre apapun, contohnya biografi.Film biografi adalah film yang menceritakan kisah nyata hidup sesorang yang berpengaruh untuk masa lalu dan masa kini.Film Rudy Habibie (Habibie Ainun2) merupakan film biografi yang telah memenangkan berbagai penghargaan.Meskipun film ini juga menuai kontroversi yang mana ketika film ini rilis, dunia sedang marak dengan kisah kehidupan nyata tentang kisah Rudy Habibie.
Cerita film Rudy Habibie (Habibie Ainun2) terinspirasi dari tokoh nyata Bapak Presiden Indonesia yang ketiga . Dia adalah Bacharuddin Jusuf Habibie seorang sang visioner di Indonesia. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal, masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan film Rudy Habibie (Habibie Ainun2) sebagai objek penelitian. Kajian dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti penggambaran pesan optimisme, dan aspek mise-en-scene untuk menganalisis aspek visual penggambaran optimisme pada film Rudy Habibie (Habibie Ainun2).
Kajian teori Optimisme Goleman untuk mengkaji dari sisi pesan optimismenya melalui aspek mise-en-sceneuntuk mengetahui bagaimana mise-en-scenepada film Rudy Habibie (Habibie Ainun2) dalam menggambarkan pesan optimisme yang ada pada film tersebut.
Film Rudy Habibie (Habibie Ainun2) cukup menarik, karena menggambarkan adegan pesan optimisme yang ada pada film Rudy Habibie.(Habibie Ainun2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aspek mise-en-scene menggambarkan pesan optimisme setiap adegan yang ada pada film Rudy Habibie (Habibie Ainun2). Aspek mise-en-scene yaitu setting, tata cahaya, tata rias dan kostum, serta pergerakan pemain digunakan untuk menganalisis aspek visual yang menggambarkan pesan optimisme pada setiap adegan pada film. Maka dapat diketahui dengan lebih detail tidak hanya dari teori optimisme, namun peneliti memasukkan aspek mise–en-scene untuk memperkuat hasil penelitian.