Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Bekerja di Perkebunan Kopi (Studi Deskriptif Pada Pekerja Anak di Desa Mulyorejo, Kabupaten Jember)
Abstract
Kabupaten Jember di bagian selatan merupakan dataran rendah yang
relatif subur untuk tanaman pangan, sedangkan di bagian utara merupakan daerah
perbukitan dan bergunung-gunung yang relatif baik bagi pengembangan tanaman
keras dan tanaman perkebunan. Tanaman pangan yang merupakan komoditas
utama Kabupaten Jember meliputi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu,
ubi jalar dan sayur-sayuran, sedangkan komoditas perkebunan meliputi tembakau,
kopi, karet, coklat dan edamame. Kopi sendiri merupakan komoditas penting
sejak zaman kolonial sampai sekarang. Bukti pentingnya kopi bisa dilihat dari
aktifitas yang dilakukan baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintah negara
Republik Indonesia dari waktu ke waktu untuk mengelola dengan baik
perkebunan kopi. Perkebunan kopi dianggap sebagai alternatif dalam mengatasi
kemiskinan dan problem ekonomi keluarga.
Tanaman Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor
tanaman tahunan di Desa Mulyorejo. Pertanian merupakan mata pencaharian
utama bagi masyarakat Desa Mulyorejo yang terdata sebagai petani. Petani disana
lebih memilih menanam kopi karena kondisi tanah yang ada pada wilayah sangat
cocok untuk menanam kopi dan harga bibit kopi yang relatif lebih murah daripada
bibit komoditas lainnya. Kondisi yang ada di Desa Mulyorejo tersebut sangat
mendukung untuk melakukan usaha pertanian khususnya kopi karena masih
banyak lahan yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Kopi yang dihasilkan
di Desa Mulyorejo cukup baik, hal ini dikarenakan lahan untuk melakukan
usahatani kopi dan perawatan kopi yang sangat mudah dan baik perawatannya
dari para petani kopi itu sendiri.
Melihat peluang yang begitu besar dari keberadaan perkebunan kopi di
Desa Mulyorejo dan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat,
memberikan peluang yang besar pula untuk anak-anak terlibat dalam pekerjaan
tersebut. Ada anak-anak yang bekerja karena membantu orang tuanya, ada juga
yang menjadi buruh lepas yang berhubungan langsung dengan perusahaan, baik
perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Jenis pekerjaan ini tidak
membutuhkan keterampilan khusus dan banyak tersedia di lokasi perkebunan dan
pengolahan kopi di Jember sehingga memberikan peluang bagi anak-anak yang
bukan usia kerja untuk bekerja. Penanaman kopi oleh rakyat menjadi bagian dari
kehidupan banyak penduduk pedesaan Jember dan dalamsituasi ini pengerahan
tenaga kerja dari anggota keluarga untuk mengejar target tidak dapat dihindari
lagi, termasukdengan melibatkan anak dalam kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktorfaktor apa saja yang menyebabkan anak bekerja di perkebunan kopi. Penelitian
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, penentuan informan menggunakan
teknik purposive, terdiri dari 4 orang informan pokok dan 4 orang informan
tambahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi
terstruktur, observasi terus terang dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan pengumpulan data mentah, transkip data, pembuatan koding,
kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi dan penyimpulan akhir.
Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
anak bekerja di perkebunan kopi adalah : Mengisi waktu luang untuk
mendapatkan uang, mengikuti jejak orang tuanya untuk bekerja di perkebunan,
peran orang tua yang mendorong anak bekerja untuk mendapatkan penghasilan,
putus sekolah akibat jarak tempuh sekolah yang terlalu jauh sehingga
memutuskan untuk berhenti dan terkibat lebih awal dalam pekerjaan, sosial
budaya tentang pernikahan usia dini.