Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent
Abstract
Representasi matematis merupakan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dalam bentuk visual (diagram, grafik, gambar, tabel), persamaan atau
ekspresi matematis, dan kata-kata atau teks tertulis yang digunakan peserta didik
untuk menyelesaiakan masalah matematika. Untuk mengetahui kemampuan
representasi siswa, digunakan soal-soal uraian agar siswa dapat mengembangkan
kemampuan representasinya. Gaya kognitif peserta didik juga berkaitan dengan
representasi matematisnya, karena struktur kognitif peserta didik dalam mengingat
masalah dan menerima atau memproses informasi yang diperoleh saat
pembelajaran akan berbeda-beda. Ketika peserta didik memiliki gaya kognitif yang
berbeda, maka bentuk representasi yang digunakan untuk menyelesaiakan masalah
matematika akan berbeda pula sesuai dengan konsep yang dipahami.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa dalam
menyelesaiakan masalah matematika peserta didik Field Dependent (FD) dan Field
Independent (FI). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes
GEFT, soal tes representasi matematis, dan pedoman wawancara yang telah diuji
kevalidannya. Instrumen yang divalidasi adalah soal tes kemampuan representasi
matematis dan pedoman wawancara dengan rerata total untuk semua aspek (Va)
berturut-turut 2,86 dan 2,75. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut telah
dinyatakan valid, sedangkan lembar tes GEFT tidak dilakukan validasi karena telah
divalidasi pada penelitian sebelumnya. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode tes dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII I SMP Negeri 1 Jember dengan 29 peserta didik yang terdiri
dari 10 peserta didik FD dan 19 peserta didik FI. Pengambilam data dibagi menjadi
2 kali pertemuan, yaitu dilakukan tes gaya kognitif dan tes representasi matematis
kemudian dilakukan wawancara dengan memilih 4 peserta didik yang memiliki
kecenderungan kesamaan representasi matematis yang ditampilkan dari setiap gaya
kognitif yang dimiliki.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa terdapat tiga kategori
kemampuan representasi matematis siswa FD yaitu sedang 60%, rendah 20% dan
20% sangat rendah kemudian, terdapat empat kategori untuk siswa FI yaitu sangat
tinggi 10,53%, tinggi 15,79%, sedang 52,63%, dan rendah 21,05%. Dari presentase
tersebut dapat diketahui bahwa skor maksimal yang diperoleh siswa FD masih
tergolong pada kemampuan representasi matematis sedang dan skor maksimal yang
diperoleh siswa FI tergolong pada kemampuan representasi matematis sangat
tinggi. Dalam menyelesaiakan masalah, siswa FD cenderung menggunakan
representasi matematis berupa ekspresi matematis dan kata-kata atau teks tertulis.
Siswa FD belum mampu membuat model matematika dari permasalahan yang
diberikan, representasi verbal yang digunakan berupa kesimpulan serta penjelasan
langkah-langkah penyelesaian dari tes tulis yang sudah dikerjakan juga tidak
dijawab dengan tepat. Selain itu, siswa FD juga belum mampu mensketsakan titik
potong sumbu-X dan sumbu-Y dengan tepat serta tidak menggunakan tabel untuk
memperjelas masalah sedangkan siswa FI dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan sudah melibatkan 3 indikator representasi matematis yaitu visual berupa
sketsa titik potong sumbu-X dan sumbu-Y dan tabel untuk memperjelas masalah,
model matematika yang digunakan juga ditulis dengan runtut serta representasi
verbal yang digunakan berupa kesimpulan dan penjelasan langkah-langkah
penyelesaian dari tes tulis juga dapat dijawab dengan baik menggunakan bahasanya
sendiri. Selain itu, siswa FI juga dapat menyelesaikan soal menggunakan alternatif
penyelesaian lain.