Program Keluarga Harapan dan Keberdayaan Masyarakat: Studi Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Keluarga Harapan
Abstract
Keberadaan Program Keluarga Harapan (PKH) memberi sumbangsih
terhadap tingkat keberdayaan masyarakat, dimana dalam program itu sendiri
terdapat proses pemberdayaan terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Keberhasilan program juga ditentukan dari perubahan perilaku dan tingkat
kesejahteraan hidup masyarakat penerima bantuan. Program Keluarga Harapan
(PKH) disini disalurkan sesuai dengan komponen yang dimiliki. Bantuan tersebut
terdiri dari Bantuan Komponen Kesehatan, Bantuan Komponen Pendidikan, dan
Bantuan Komponen Kesejahteraan Sosial. Setiap keluarga penerima dapat
memiliki lebih dari satu komponen untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana Keberdayaan
Masyarakat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan dengan adanya Program
Keluarga Harapan (PKH). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Keberdayaan
Masyarakat dalam Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan Melalui Program Keluarga
Harapan (PKH). Sedangkan untuk manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi wawasan baru bagi peneliti lain serta menjadi bahan evaluasi dalam
mengamati keberdayaan masyarakat.
Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, penentuan tempat
penelitian menggunakan metode purposive area. Maka peneliti memilih
melaksanakan penelitian di Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten
Situbondo. Teknik penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling.
Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan tiga teknik yaitu wawanara,
observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan yaitu triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Untuk analisis dan penyajian data yang digunakan yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberdayaan masyarakat ditentukan
oleh kesadaran dalam diri masyarakat itu sendiri. Hadirnya Program Keluarga
Harapan (PKH) di sini tidak menjamin mengubah masyarakat berdaya dengan
cepat. Selain itu program bantuan ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidupnya secara tidak langsung. Keberdayaan masyarakat di
sini dilihat dari lima fokus. Pertama, kebebasan mobilitas, dimana adanya program
mendorong penerima untuk lebih berdaya dalam segi mobilitasnya meskipun
perubahan yang terjadi secara perlahan. Kedua, kemampuan membeli komoditas
kecil, melalui progam bantuan penerima dapat memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dimana sangat diharapkan terwujudnya konsumsi makanan
sehat di keluarga. Namun kenyataannya penerima kurang memperhatikan dalam
pemenuhan kebutuhan tersebut. Ketiga, penerapan paradigma sehat, melalui
program ini diketahui keberdayaan masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat
masih kurang, sehingga butuh pemahaman ekstra bagi penerima yang kurang
memahami. Keempat, penguatan pelayanan kesehatan, program bantuan
membentuk keluarga penerima yang sadar akan pemenuhan kebutuhan kesehatan.
Namun masih dibutuhkan penyadaran yang lebih agar dapat memanfaat fasilitas
kesehatan dengan mudah. Kelima, Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), adanya progam ini membantu penerima untuk mengakses layanan
kesehatan yang tersedia. Namun ada juga penerima yang tidak terdaftar di
kepesertaan jaminan kesehatan, sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik antara
penerima dan pendamping. Jika penerima belum mendapatkan kartu kesehatan
maka segera lapor kepada pendamping.
Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa keberadaan Program
Keluarga Harapan (PKH) memberikan perubahan perilaku masyarakat terutama
dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan, namun perubahan itu tidak menyeluruh
masih ada keluarga penerima yang kurang sadar akan pentingnya kesehatan. Saran
dalam penelitian ini yaitu untuk pendamping program, seharusnya dalam proses
penyadaran di kegiatan pertemuan kelompok pendamping harus membuat
masyarakat penerima lebih aktif saat diskusi.