dc.description.abstract | Nilai profesional merupakan hal mendasar dalam praktik keperawatan.
Berdasarkan nilai-nilai profesional keperawatan tersebut, altruisme adalah salah
satu nilai penting yang menjadi aspek utama dalam faktor karatif caring. Altruisme
membutuhkan respon emosional empati dalam melakukannya. Sehingga, empati
dalam hal ini merupakan motivasi utama untuk mendorong perilaku altruisme. Nilai
empati dan altruisme dapat diajarkan, dimodifikasi dan disampaikan secara
langsung atau tidak langsung melalui pendidikan. Dalam pendidikan akan
menyebabkan perbedaan pada pembentukan nilai empati dan altruisme. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan kemampuan empati dan
altruisme pada mahasiswa keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas
Jember.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian komparatif secara pendekatan
cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan
sampel sebanyak 213 responden. Jumlah populasi mahasiswa keperawatan tingkat
akhir seluruh program studi di Fakultas Keperawatan Universitas Jember sebanyak
430. Pengambilan data menggunakan kuesiner Jefferson Scale of Physician
Empathy – Nursing Student Version R untuk mengukur kemampuan empati dengan
16 item (α-Cronbach 0,887), yang memiliki indikator pengambilan perspektif, rasa
peduli, pemahaman sudut pandang dan kuesioner skala altruisme dengan 39 item
(α-Cronbach 0,925), yang memiliki indikator kognitif, afektif, dan tindakan.
Analisis data menggunakan uji statistik kruskal wallis dengan tingkat signifikan
0,05. Penelitian ini telah dilakukan uji etik oleh komisi etik penelitian kesehatan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan nomor: No. 778 / UN25.8 /
KEPK / DKL / 2019. Kriteria inklusi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir
seluruh program studi di Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kriteria
eksklusi penelitian ini adalah responden yang tidak bersedia mengisi dan
melengkapi kuesioner penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa empati mahasiswa Profesi Ners, S1,
dan DIII memiliki nilai modus masing-masing sebesar 78, 90, 96, dan nilai median
sebesar 89, 84,5, 81, sebagian besar responden berada mendekati batas atas posisi
data, dengan nilai minimal dan maksimal yaitu 16 dan 112. Pada altruisme
mahasiswa Profesi Ners, S1, dan DIII memiliki nilai modus masing-masing sebesar
143, 117, 117, dan nilai median sebesar 132, 129, 127, sebagian besar responden
berada mendekati batas atas posisi data, dengan nilai minimal dan maksimal yaitu
39 dan 156. Hasil uji statistik menggunakan kruskal wallis diperoleh p value < α
yaitu 0,008 < 0,05 yang berarti adanya perbedaan kemampuan empati dan diperoleh
p value < α yaitu 0,628 > 0,05 yang berarti tidak adanya perbedaan kemampuan
altruisme antar mahasiswa keperawatan tingkat akhir di setiap jenjang program
pendidikan.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan kemampuan empati
dan tidak terdapat perbedaan kemampuan altruisme pada mahasiswa keperawatan
tingkat akhir seluruh program studi di Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Perbedaan beban SKS dan metode pembelajaran dapat menyebabkan adanya
perbedaan kemampuan empati dan altruisme pada mahasiswa keperawatan tingkat
akhir seluruh program studi. Semakin banyak beban SKS dan metode pembelajaran
yang bervariasi akan meningkatkan perbedaan kemampuan empati dan altruisme
antar mahasiswa keperawatan tingkat akhir seluruh program studi. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi referensi bahan ajar pada mahasiswa keperawatan
tingkat akhir seluruh program studi untuk meningkatkan kemampuan empati dan
altruisme melalui pengembangan beban SKS dan metode pembelajaran dalam
proses belajar mengajar. | en_US |