Pengaruh Penambahan Silk Fibroin terhadap Karakteristik Scaffold Dental Gypsum Hydroxyapatite-Gelatin
Abstract
Terdapat kasus defek tulang luas yang dapat terjadi akibat adanya kelainan
gigi dan mulut seperti periodontitis kronis, fraktur, dan sebagainya menyebabkan
tingginya kebutuhan bonegraft sebagai bahan substitusi tulang. Bonegraft dibuat
dalam bentuk scaffold 3 dimensi sebagai media pertumbuhan tulang baru. Scaffold
adalah kerangka 3 dimensi sementara yang menyediakan lingkungan bagi
pertumbuhan sel, migrasi, adhesi sel, angiogenesis, dan pertumbuhan jaringan baru.
Oleh karena itu scaffold harus memiliki karakteristik tertentu agar sesuai dengan
tubuh yaitu biokompatibel, biodegradable, tidak toksik, kekuatan mekanik baik,
osteokonduktif, osteoinduktif, dan porositas yang ideal. Hidroksiapatit merupakan
salah satu material yang terdapat pada jaringan tulang dan gigi manusia sehingga
dapat digunakan sebagai material scaffold. Hidroksiapatit (HA) dapat disintesis dari
berbagai macam sumber salah satunya dental gypsum tipe II (DGHA II). Akan
tetapi scaffold DGHA II ini masih memiliki kekurangan yaitu bersifat brittle dan
memiliki porositas serta kekuatan mekanik yang rendah. Untuk meningkatkan
kualitas dari scaffold maka perlu ditambahkan bahan polimer lain seperti gelatin
yang dapat mendukung proliferasi, adhesi sel, dan sifat plastis agar tidak terlalu
kaku serta silk fibroin yang dapat mendukung kekuatan mekanik dari scaffold.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik scaffold dental gypsum
hydroxyapatite yang dikombinasikan dengan gelatin dan silk fibroin yang dibuat
menggunakan metode freeze drying.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]