dc.description.abstract | Salah satu daerah di Jawa Timur yang rawan mengalami bencana longsor
yaitu Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Proses pergerakan dari tanah yang
melalui bidang pada lereng dalam bentuk lengkung atau bidang miring dan massa
yang bergerak didominasi oleh massa tanah disebut longsoran tanah. Salah satu
penyebab terjadinya longsor adalah akibat dari kondisi struktur tanah atau batuan
yang lemah sehingga memungkinkan massa tanah di atasnya bergerak. Kondisi ini
dapat diketahui berdasarkan nilai resistivitasnya dan dapat dideteksi dengan
menggunakan metode geolistrik. Tanah longsor selain dipengaruhi oleh jenis
tanah, juga dipengaruhi oleh kestabilan tanahnya. Stabilitas tanah adalah
kemampuan tanah dalam mempertahankan sifat-sifat fisiknya pada segala kondisi
yang terjadi. Salah satu sifat fisis tanah yang mempengaruhi kestabilan tanah yaitu
permeabilitas tanah yang berkaitan dengan terjadinya tanah longsor.
Penelitian dilakukan dengan dua metode yaitu pengolahan data geolistrik
dan uji laboratorium yang saling berhubungan. Pengolahan data geolistrik
dilakukan dengan melakukan ekstraksi data resisitivitas menggunakan data dari
penelitian sebelumnya berupa data resistivitas 2D dan mengolah lebih lanjut
menggunakan software Rockworks untuk mengetahui sebaran nilai resistivitas
sehingga diketahui jenis tanah yang ada pada lokasi tersebut dalam bentuk 3D.
Data yang digunakan yaitu data resistivitas dari penelitian sebelumnya yaitu Amin
(2006) dan Pambagyo (2011). Setelah didapatkan data resistivitas dari setiap
lintasan yang digunakan maka dilakukan penggabungan data tersebut yang
selanjutnya diolah menggunakan software Rockworks. Hasil yang diperoleh yaitu
kedalaman dan sebaran jenis tanah dari masing-masing lintasan dalam bentuk
visualisasi 3D. Hasil ini didukung dengan hasil permeabilitas tanah yaitu
kemampuan dari tanah untuk melewatkan air berdasarkan jenis tanah yang ada di
lokasi tersebut.
Dari pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data perpaduan antara
metode geolistrik dan uji laboratorium sehingga menghasilkan data yang lebih
detail dan lebih spesifik. Berdasarkan hasil pengolahan yang telah dilakukan pola
sebaran nilai resistivitas di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten
Jember berada pada rentang nilai (8.29 – 149.83) Ωm dengan kedalaman hingga
15.9 m. Nilai resistivitas rendah banyak tersebar pada arah barat dan utara dari
lokasi penelitian yaitu merupakan lokasi sawah dan ladang. Pada semua lintasan
terdapat sebaran nilai resistivitas tinggi. Pada lokasi longsor pada bagian timur
lokasi penelitian diketahui bahwa hanya terdapat jenis tanah lanauan pasiran.
Diketahui bahwa pada lokasi penelitian terdapat dua jenis tanah yaitu tanah
lanauan pasiran dan tanah lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek.
Untuk mendukung data dari metode geolistrik ini, dilakukan uji
laboratorium yaitu dengan pengujian permeabilitas. Nilai permeabilitas pada
lokasi penelitian tergolong memiliki permeabilitas lambat hingga permeabilitas
sedang hingga cepat. Nilai permeabilitas tanah menunjukkan bahwa tanah
lempung lanauan lebih lambat dalam meloloskan air daripada tanah lanauan
pasiran. Selain dari nilai permeabilitas tanah, terdapat faktor-faktor lain yang
menyebabkan terjadinya tanah longsor sehingga mempengaruhi kestabilan tanah
pada lokasi tersebut seperti jenis tanah, penggunaan lahan untuk ladang atau
persawahan. | en_US |