Show simple item record

dc.contributor.advisorHASAN, Muhammad
dc.contributor.advisorWULANDARI, Pipiet
dc.contributor.authorIKHSANI, Rr. Sefa
dc.date.accessioned2020-11-13T01:07:05Z
dc.date.available2020-11-13T01:07:05Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101922
dc.description.abstractOsteoartritis ialah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur tulang rawan pada sendi dan jaringan sekitarnya. Pada umumnya osteoartritis mengenai sendi penyangga berat badan. Sendi di ekstremitas bawah yang paling sering terkena osteoartritis adalah sendi lutut. Osteoartritis merupakan penyakit pada sendi yang sukar ditangani. Tujuan jangka pendek tatalaksana osteoartritis adalah untuk meredakan nyeri dan menghilangkan kaku sendi. Tatalaksana farmakologis yang diberikan pada pasien ialah obat oral NSAID atau kortikosteroid yang diinjeksikan secara intra-articular. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa dosis tunggal dari steroid efektif meringankan gejala dan meningkatkan fungsi sendi pada pasien osteoartritis lutut (Yavuz et al., 2011). Namun, penelitian lainnya menyebutkan bahwa baik NSAID oral maupun injeksi steroid intra-articular memang terbukti efektif dalam meringankan gejala, tetapi tidak memiliki perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok tersebut (Dehghan et al., 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil terapi meloxicam oral dan kombinasi dengan injeksi kortikosteroid intra-articular pada pasien osteoartritis lutut berdasarkan gambaran klinis yang dinilai menggunakan skor WOMAC. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian yakni studi potong lintang atau cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah uji perbandingan Wilcoxon - Mann Whitney. Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, penderita osteoartritis lutut seluruhnya berusia lebih dari 40 tahun dengan jumlah terbanyak pada usia 61-70 tahun (50%) dan berjenis kelamin perempuan (65%). Tujuh orang (35%) terdiagnosis osteoartritis lutut grade 2 dan 13 orang (65%) terdiagnosis osteoartritis lutut grade 3. Diketahui 12 orang (60%) mendapatkan terapi oral meloxicam dan 8 orang (40%) mendapatkan terapi kombinasi oral meloxicam dan injeksi intra-articular dengan triamcinolone acetonide. Interpretasi skor total WOMAC dari kedua kelompok adalah OA ringan (0-24) dan OA sedang (24-48). Hasil uji perbandingan Wilcoxon - Mann Whitney didapatkan nilai p sebesar 0,468. Dengan demikian, tidak ada perbedaan hasil terapi meloxicam oral dan kombinasi dengan injeksi kortikosteroid intra-articular pada pasien osteoartritis lutut berdasarkan gambaran klinis yang dinilai menggunakan skor WOMAC.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries162010101004;
dc.subjectTerapien_US
dc.subjectMeloxicamen_US
dc.subjectInjeksi Kortikosteroiden_US
dc.subjectIntraarticularen_US
dc.subjectOsteoartritis Lututen_US
dc.titlePerbandingan Hasil Terapi Meloxicam Oral dan Kombinasi Dengan Injeksi Kortikosteroid Intraarticular Pada Pasien Osteoartritis Lututen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record